Lima dari 23 kabupaten/kota di Aceh memulai tahapan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2018. Ditandai dengan penetapan dan pengumuman formasi di masing-masing daerah yang total jumlahnya mencapai 1.001 orang.
Kelima kabupaten/kota yang telah mengumumkan formasi penerimaan CPNS-nya itu adalah Aceh Singkil 247 orang, Aceh Barat 219 orang, Aceh Tamiang 224 orang, Gayo Lues 248 orang, dan Aceh Tenggara (Agara) 63 orang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil tahun ini membutuhkan tenaga kesehatan, guru, dan tenaga teknis. “Jumlah CPNS yang diterima 247 orang, terdiri atas tenaga guru, kesehatan, dan tenaga administrasi,” kata Sekretaris Daerah Aceh Singkil, Drs Azmi, kepada Serambi, Selasa (11/9).
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Aceh Singkil, Dirhamsyah, merincikan formasi CPNS yang diterima tahun ini. Tenaga kesehatan 61 formasi, guru 138 formasi, dan tenaga teknis 48 formasi.
Menurutnya, jumlah formasi CPNS yang akan diterima itu berdasarkan persetujuan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan & RB) Republik Indonesia. Sebelumnya Pemkab Aceh Singkil mengusul 317 formasi, namun yang disetujui hanya 247 atau berkurang 70 formasi.
Pendaftaran CPNS di Aceh Singkil dimulai 19 September, sedangkan tesnya 20 Oktober dan pengumuman kelulusan pada 20 November. Ujian CPNS Aceh Singkil rencananya dilakukan di Kampus Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat. “Kita pilih yang terdekat, rencananya di Meulaboh,” kata Dirhamsyah.
Pelaksanaan ujian CPNS di Aceh dilakukan di enam lokasi, masing-masing di Banda Aceh dua lokasi, yaitu di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional 13 dan di Kampus Unsyiah. Kemudian di UTU Meulaboh, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Tenggara.
Dibukanya penerimaan CPNS tahun ini disambut warga dengan antusias, sebab memberikan secercah harapan dapat bekerja pada pemerintahan. “Senang sekali, cari kerja susah. Mudah-mudahan bisa lulus,” kata Wati, warga Singkil yang akan ikut tes CPNS tahun ini.
Pemkab Aceh Barat tahun ini menerima 219 CPNS. Namun, jumlah tersebut masih akan diklarifikasi pemkab ke Kemenpan & RB mengingat yang diterima termasuk 21 formasi melalui jalur honorer.
Sekda Aceh Barat, Drs Adonis mengatakan, Pemkab Aceh Barat sudah mendapat pemberitahuan dari Kemenpan & RB bahwa tahun ini mendapat formasi CPNS sebanyak 219 orang dari jalur umum.
Menurutnya, formasi CPNS yang akan diterima Pemkab Aceh Barat tahun ini adalah untuk tenaga kependidikan, kesehatan, dan administrasi.
Ia sebutkan, untuk kawasan pantai barat-selatan Aceh, Kabupaten Aceh Barat ditetapkan sebagai salah satu lokasi tempat pelaksanaan seleksi CPNS untuk wilayah barat Aceh.
Pemkab Aceh Tamiang tahun ini menerima 224 CPNS untuk kategori honorer K2 yang tidak lulus pada tahun 2013, terdiri atas tenaga kependidikan dan tenaga medis.
Pendaftaran CPNS dibuka pada 19 Sepetember 2018. Sistem pendaftarannya dilakukan secara terintegrasi melalui portal nasional, BKN via https://sscn.bkn.go.id, namun mereka yang dapat mendaftar hanya mereka yang berumur di bawah 35 tahun.
Sekda Aceh Tamiang, Razuardi MT, kepada Serambi, Selasa (11/9) mengatakan, di antara 224 CPNS yang akan diterima Pemkab Aceh Tamiang tahun ini, termasuk di dalamnya formasi khusus sekian persen jatah tenaga honorer K2 yang tak lulus tahun 2013. Selebihnya merupakan formasi umum untuk tenaga kependidikan dan tenaga medis.
Yang diperbolehkan ikut CPNS tahun ini adalah mereka yang umurnya tidak lebih dari 35 tahun. “Untuk usia honorer kita sudah berusaha agar diperbolehkan di atas 35 tahun, tapi pemerintah pusat tetap berpatokan pada aturan usia di bawah umur 35 tahun,” ujar Razuardi.
Pemkab Gayo Lues (Galus) melalui Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Gayo Lues (Galus) tahun ini resmi membuka penerimaan 248 CPNS ditambah dua orang melalui formasi khusus.
Sekdakab Galus, Thalib SSos didampingi Kepala BKPSDM Galus, Sartika Mayasari STTP, kepada Serambi, Selasa (11/9) mengatakan, penerimaan CPNS di kabupaten itu difokuskan pada tenaga kependidikan dan kesehatan, namun tersedia juga formasi untuk tenaga teknis lainnya.
Menurut Sartika, melalui jalur umum untuk formasi tenaga guru diterima 125 orang, yakni untuk guru kelas (S1 PGSD) diterima 91 orang, formasi tenaga kesehatan diterima 75 orang dengan rincian dokter umum 3 orang, dokter gigi 8 orang, S1 keperawatan/ners 7 orang, D-3 keperawatan 31 orang, dan D-3 perawat gigi 13 orang.
Sartika mengungkapkan, ada dua orang yang diterima melalui formasi khusus tahun ini. Itu karena, mereka tidak lulus tahun 2013, bahkan pada November 2013 kedua orang itu sudah punya ijazah S1.
Sementara itu, Badan Kepegawaian, Pengembangan, dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Tenggara (Agara), membuka formasi CPNS untuk tenaga kesehatan dan pendidikan.
Kepala BKPSDM Agara, Masudin SSos, kepada Serambi, Selasa (11/9) mengatakan, Pemkab Agara membuka lowongan formasi CPNS tenaga kesehatan dan kependidikan 63 orang.
Dirincikan, untuk tenaga kesehatan yang akan diterima tahun ini meliputi bidan, perawat, dokter umum, dokter gigi, sarjana kesehatan masyarakat, dan farmasi. Sedangkan untuk tenaga kependidikan mencakup guru bahasa Inggris, bahasa Indonesia, PPKN, guru sejarah, guru geografi, dan guru matematika.
Menurutnya, pengumuman pendaftaran lowongan CPNS formasi tenaga kesehatan dan pendidikan akan segera mereka tempelkan di kantor-kantor pemerintah, termasuk di Kantor BKPSDM Agara yang pendaftarannya dimulai 19 September 2018.
Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Razuardi MT, kepada Serambi, Selasa (11/9) mengatakan, tahun ini kabupaten itu menerima 224 calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Cara ujiannya sama dengan tahun lalu. Dimulai dengan pendaftaran CPNS 2018 dan verifikasi administrasi, selanjutnya proses seleksi CPNS tetap menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) Badan Administrasi Negara (BAN) baik untuk pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), maupun untuk Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Semuanya dilakukan sekitar bulan Oktober dan kelulusannya menggunakan nilai ambang batas (passing grade) baru kemudian diumumkan hasilnya sekitar November dan pemberkasan berkas sekitar Desember 2018.
Dalam seleksi CPNS 2018 ini, menurutnya, nilai SKD memiliki bobot 40 persen, sedangkan SKB bobotnya 60 persen. Untuk SKD, peserta harus mengerjakan 100 soal yang terdiri atas soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebanyak 35 soal, Tes Intelegensia Umum (TIU) sebanyak 30 soal, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 35 soal.
TKW sendiri, lanjut Sekda, merupakan alat ukur untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan nasionalisme, integritas, bela negara, pilar negara, bahasa Indonesia, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Berikutnya, diuji juga sistem tata negara Indonesia, sejarah perjuangan bangsa, peran bangsa Indonesia dalam tatanan regional maupun global, serta kemampuan berbahasa Indonesia secara baik dan benar.
Kemudian, TIU untuk menilai intelegensia peserta seleksi dalam kemampuan verbal atau kemampuan menyampaikan informasi secara lisan maupun tulisan.
Selain itu, juga diuji kemampuan numerik atau kemampuan melakukan operasi perhitungan angka dan melihat hubungan di antara angka-angka.
Selain itu, ada tes Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang mencakup hal-hal terkait dengan pelayanan publik, sosial budaya, teknologi informasi dan komunikasi, profesionalisme, jejaring kerja, integritas diri, dan semangat berprestasi. ia sebutkan, passing grade bagi peserta SKD dari kelompok pelamar jalur umum untuk TKP 143, untuk TIU 80, dan untuk TKW 75. (de/riz/md/as/c40)