Pemerintah Kaji Perekrutan CPNS Tidak Lagi Dilakukan Serentak

RISKA FARASONALIA Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk kebutuhan di Kota Semarang. Badan Kepegawaian Negara ( BKN) membuka kemungkinan untuk mengubah sistem perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS).  Nantinya pelaksanaan CPNS bisa saja tidak dilakukan secara serentak.


Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, pihaknya tengah mengkaji opsi seleksi CPNS bisa digelar kapan saja, sesuai kebutuhan kementerian dan lembaga.
Ia mencotohkan proses CPNS bisa dilaksanakan seperti tes TOEFL, sehingga tidak menimbulkan kehebohan dalam sekali waktu.


"Saya sih berharap ke depan mungkin sistem seleksinya agak berbeda tidak tes seperti ini, tapi model tes TOEFL. Itu kan kapan saja bisa dilakukan. Jadi tidak gaduh ribuan orang tes. Tiap hari bisa tes," ujarnya di Gedung BKN, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Setelah itu peserta akan mengikuti tes dengan sistem seleksi posisi atau ranking.
"Formasinya langsung seperti anak SMA daftar, ada rankingnya. Untuk tiap formasi gitu. Jadi selesai tanpa kegaduhan yang berarti," katanya.
Bima berharap, dengan opsi ini nantinya tes CPNS tidak perlu lagi memakan waktu persiapan yang lebih lama.

Dengan demikian, tes dapat dilakukan dengan lebih efektif dan tidak menimbulkan kehebohan dalam waktu sesaat.
Namun, seluruh kegiatan itu nantinya dipastikan akan dijalankan dengan transparan seperti saat ini.
Bima bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa sistem seleksi baru ini akan mulai diterapkan dalam tes CPNS tahun ini.
"Ya kalau kita BKN siap. Tinggal kebijakan pemerintahnya, kalau disuruh jalan siap," ucapnya.