Sembari memegang perutnya yang sedang hamil sembilan bulan, Yuliana beserta puluhan peserta ibu hamil lainnya masih terlihat bersemangat untuk mengikuti ujian.
Kendati prosedur tahapan yang harus dijalani cukup melelahkan, tapi ia tak mengeluhkan keadaannya yang sedang hamil besar.
"Masih semangat terus karena ini kesempatan terakhir ikut seleksi. Sebelumnya udah berkali-kali ikut tapi belum lolos. Mudah-mudahan kali ini bisa lolos. Karena selanjutnya udah enggak bisa ikut lagi umurnya," ujar Yuliana di ruang tunggu body checking, Selasa.
Yuliana berharap kehamilan anak ketiga ini dapat membawa berkah dan rezeki baginya dalam mengikuti tes SKD CPNS.
Yuliana sudah tiga kali mengikuti tes sebagai abdi negara. Namun, semuanya gagal.
"Semoga kali ini bisa membawa rezeki dan lancar ujiannya. Suami sempat khawatir, tapi Bismillah aja," kata alumnus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto ini.
Soal kehamilannya, Yuliana bercerita telah mempersiapkan nama untuk sang buah hati.
Namun, ia masih enggan menyebutkannya.
"Sudah disiapkan namanya untuk si kembar, cowok dan cewek. Tapi masih rahasia," ujar Yulaian sambil tersenyum.
Kepala Humas Udinus Nining Sekar mengatakan, pihaknya telah menyediakan tim kesehatan khusus bagi peserta SKD CPNS yang sedang hamil.
"Ada tim medis dari Poliklinik Udinus, di antaranya satu dokter dan tim perawat. Tidak hanya untuk ibu hamil, tapi untuk peserta yang butuh perawatan lainnya, seperti misal ada kecelakaan atau untuk penyandang disabilitas," ujar Nining.