Suami Mencapai Nilai Tertinggi pada Seleksi CPNS , Istri Menangis terHaru

NANSIANUS TARISFoto : Heribertus Martinus Moskati pose bersama isterinya, Fransiska Dalima di halaman kantor Bupati Manggarai Timur, Selasa (4/2/2020). Seleksi kompetensi dasar (SKD) bagi calon pegawai negeri sipil ( CPNS) di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur ( NTT), sudah memasuki hari kelima. 
Pada sesi ketiga, Selasa (4/2/2020), salah satu peserta SKD dalam seleksi CPNS mendapatkan nilai 436.
Angka itu merupakan nilai tertinggi sementara dari seluruh peserta yang mencapai passing grade atau ambang batas kelulusan.

Peserta seleksi CPNS dengan nilai tertinggi itu bernama Heribertus Martinus Moskati. 
Tepat pukul 15.00 WITA, nama Heribertus bertengger di posisi paling atas dengan nilai 436.
Melihat itu, Fransiska Dalima, istri dari Martinus, langsung menghampiri sang suami dan memeluknya dengan erat. 
Fransiska mengaku bangga dan senang kala melihat suaminya lulus pada ujian seleksi kompetisi dasar CPNS di Kabupaten Manggarai Timur, pada Selasa sore itu. 
Air matanya pun menetes karena terharu atas prestasi suaminya itu.
"Siapapun ya, pasti merasa bangga dan bahagia ketika melihat suaminya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Ternyata usaha kami selama ini tidak sia-sia. Hari ini kami benar memahami arti dari sebuah ketekunan dan perjuangan," kata Fransiska.
Fransiska menuturkan, kesuksesan yang diraih itu menjadi kado yang sangat istimewa bagi keluarganya di awal 2020. 
Fransiska menyebut, doa dan kerja keras selama ini akhirnya membawa keluarga ke pintu sukses. 
"Doa keluarga kecil kami terkabulkan yang Maha Kuasa," ucap Fransiska.

Sementara itu, Heribertus Martinus Moskati mengaku gugup saat awal mengikuti tes.
"Saya melihat di situ waktu berjalan terus dan akhirnya perasaan tidak tenang saya mulai muncul. Walaupun begitu, saya tetap berusaha untuk tenang dan fokus pada pengerjaan soal yang saya hadapi di dalam," ujar Martinus.
Martinus menceritakan, dirinya sempat merasa cemas ketika menghadapi soal test inteligensi umum (TIU).
Karena cemas, ia pun memilih untuk mengerjakan soal TIU di menit-menit terakhir. 
"Saya melihat soal TIU ada yang gampang. Saya mencoba untuk mengerjakan itu lebih awal. Dari situ, batin saya mulai merasa tenang dan akhirnya saya memiliki waktu  yang tersisa untuk mengerjakan soal TWK dan TKP," kata Martinus.
Martinus mengaku sudah pernah mengikuti tes CPNS pada tahun-tahun sebelumnya.
Namun, usahanya selalu gagal.
Baru pada tes kali ini ia berhasil dan mendapatkan nilai 436. 
"Saya mengucapkan terima kasih kasih kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria, kepada istri dan anak saya, kepada kedua orangtua saya juga keluarga dan teman-teman saya yang sudah mendukung dengan hati yang iklas. Tanpa dukungan mereka, saya tidak seperti ini," kata Martinus.