Proses seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang sudah di tahapan SKB akan tetap dilanjutkan pada tahun ini
Kepala BKN Palembang Agus Sutiadi menjelaskan rencana jadwal pelaksanaan SKB CPNS
Proses seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) akan tetap dilanjutkan.
Kepala Kantor Regional VII BKN Palembang Agus Sutiadi saat Live Talk Sumsel Virtual Fest , Rabu (29/4/2020) mengatakan, untuk tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) akan diadakan tahun ini dengan segala kondisinya.
"Tes SKB akan diadakan setelah lebaran, tapi tanggal pastinya belum diketahui. Yang sedang disiapkan sekarang ini modelnya akan seperti apa,"
"Ini yang sedang didiskusikan. Yang jelas kita akan menerapkan protokol yang ketat," kata Agus, Rabu (29/4/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, kalau sebelumnya jaraknya setengah meter maka kedepan jaraknya akan dibuat satu setengah sampai dua meter.
Kalau waktu di Gedung Golden Sriwijaya yang tes 700-800 orang maka mungkin nanti akan jadi 300-400 orang saja.
"Lalu terkait ada isunya langsung perengkingan, saya nyatakan itu tidak benar. Mari kita berdamai dengan Covid-19, sehingga kita bisa mengadakan tes SKB ini dengan aman," ungkapnya.
Menurutnya, alternatif jika diadakan SKB ini cukup banyak misal tidak boleh lagi banyak yang diluar.
Kalau sebelumnya yang nganter tes CPNS itu banyak bisa semobil maka kedepan akan dilarang.
"Kalau nginap di hotel dicek dulu hotelnya pastikan aman dan menerapkan protokol-protokol yang benar terhadapa antisipasi Covid-19," ungkapnya.
Agus pun memberikan tips untuk tes CPNS, pada saat tes jangan berharap lulus tapi berharap la ini ibadah.
Jadi kalau diterima jadi ibadah. Belajarlah dengan baik misal lima jam dan saat belajar handphone dimatikan.
Ia pun mengatakan, bahwa seleksi CPNS sekarang sudah cukup baik dan sangat baik.
Dari 2006 ditemukan, 2008 diuji dan sejak 2014 di dorong untuk seperti saat ini. Hampir semua bilang CPNS sekarang ini sudah bagus.
"Kalau kita berangkat pada biologi, namanya ada tabel periodik yang dipengaruhi dua hal yaitu genetiknya dan lingkungan. Kalau genetik sudah bagus tapi yang di khawatirkan itu lingkungannya. Seperti yang kita ketahui bahwa Sumsel, Jambi, Bengkulu itu hampir satu tipe beda sedikit," ungkapnya.
Menurutnya, kalau CPNS yang sudah bagus ini dikelola oleh tata kelola yang buruk maka akan buruk.
Tetapi lingkungan itu sulit untuk diubah.
Maka yang bisa dilakukan membina CPNS. Dengan harapan bisa memperbaiki good governance.