Tak sedikit orang ingin menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), melalui Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kepala BKPSDM Boltim Rezha Mamonto
Tak sedikit orang ingin menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), melalui
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Bahkan tak sedikit oknum tak bertanggungjawab atau calo memanfaatkan hal itu untuk mencari ladang
mendapatkan dengan iming-iming meloloskan menjadi seorang ASN.
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim)
mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika berhadapan dengan para oknum yang menjanjikan
dapat meloloskan seseorang menjadi CPNS.
Kepala BKPSDM Boltim Rezha Mamonto mengatakan, bahwa janji seperti itu tidak benar adanya, atau bisa dikatakan bohong,
karena tidak ada seorang pun yang bisa mempengaruhi hasil seleksi CPNS yang diselenggarakan pemerintah.
“Perlu saya imbau kepada pelamar CPNS Kabupaten Boltim tahun anggaran 2019 yang telah dinyatakan lulus SKD dan
berhak ke tahap SKB, jangan mudah percaya informasi yang tidak jelas sumbernya," ucapnya.
Menurutnya, tidak ada yang bisa menjanjikan kelulusan selain usaha diri sendiri.
"Apalagi percaya dengan oknum yang mengatasnamakan suatu instansi tertentu dan menjanjikan kelulusan.
Itu tidak benar," ucapnya
Ia menjelaskan dalam mengikuti tes CPNS, kunci kesuksesannya tidak terletak pada janji seseorang,
tetapi pada kemampuan diri sendiri dalam mengerjakan soal-soal tes dan menyelesaikan proses seleksi.
"Sistem penerimaan CPNS bersifat transparan dan akuntabel, tidak mungkin ada orang bisa mengutak-atik hasilnya," jelasnya.
Ia menambahkan, seseorang yang mengikuti proses tes CPNS akan berhadapan dengan system Computer Assisted Test
atau CAT yang tidak bisa dibohongi, dipermainkan, atau disuap.
"Prosesnya secara online melalui komputer dan hasilnya bisa dilihat langsung oleh peserta seleksi," ucapnya.
Menurutnya, dengan sistem seperti itu, proses untuk titip-menitip sama sekali tertutup rapat-rapat," ujarnya.
“Tes dilakukan secara online melalui komputer.
Hasilnya terpampang langsung di layar monitor.
Dari hasil tersebut, seorang peserta dapat mengukur kemampuan diri sendiri sehingga bisa
memperkirakan lulus atau tidak lulus, “ jelasnya.
Ia mengatakan, pada seleksi CPNS tahun 2019, Pemkab Boltim hanya mendapatkan kuota 97 pegawai, dengan rincian
pendidikan atau guru 21 orang, kesehatan 22 orang dan formasi teknis 54 orang.
"Namun yang lulus SKD sebanyak 300 orang lebih. Jika keadaan sudah normal, maka kita segera lakukan tes SKB," ucapnya.
(Trbn Manado/Siti Nurjanah)