Bupati Mimika Eltinus Omaleng (tengah) didampingi Wakil Bupati Johannes Rettob dan Kapolres Mimika AKBP Era Adhinata saat konferensi pers. (Foto: Anya Fatma/SP) |
Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengungkapkan bahwa telah menerima undangan dari Pemerintah Provinsi Papua untuk mengikuti video conference pengumuman hasil tes CPNS Tahun 2018.
Pada Kamis (16/7), akan diumumkan berapa banyak orang asli Papua dan orang non Papua yang mengikuti test dan dinyatakan lulus.
“Undangan dari Provinsi Papua sudah turun,” katanya di Timika, Rabu (15/7).
Dijelaskan, untuk formasi penerimaan pegawai itu ialah 80 persen untuk orang asli Papua dan 20 untuk non Papua.
Menurutnya, banyak pihak mulai dari masyarakat bahkan wakil rakyat yang tidak mengerti tentang formasi penerimaan 80-20.
“Banyak DPR dan masyarakat bicarakan kenapa orang-orang Papua tidak kasih loloskan saja,” katanya.
Menurutnya, pemerintah sudah berusaha memasukkan anak-anak asli Papua dalam seleksi pegawai, namun tidak bisa dipaksakan jika memang tidak ada di jurusan seperti pendidikan dan kesehatan.
“Kita punya anak-anak yang jurusan bidang itu tidak ada terutama kedokteran, guru tidak ada sehingga di tempat itu kosong semua,” tuturnya.
Sehingga, jika nanti pengumuman hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dipastikan itu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kalau hasilnya nanti dipastikan sudah sesuai prosedur. Dari 200 lebih paling yang akan tembus hanya 10 hingga 20 orang tapi itu bukan di jurusan guru dan kesehatan tapi rata-rata teknis,” katanya.
Anak-anak Amungme Kamoro Tidak Banyak yang Sekolah Jurusan Pendidikan dan Kesehatan
Bupati mengatakan, bahwa sebagian besar orang tua tidak menyekolahkan anak-anaknya pada jurusan-jurusan yang sangat dibutuhkan dan disiapkan oleh pemerintah saat ini.
“Kami sudah siapkan seperti kesehatan dan guru kemarin terlalu banyak, mana anak-anak Amungme dan Kamoro yang sekolah guru dan kesehatan,” sesalnya.
Katanya, pada penerimaan itu banyak yang dibuka untuk formasi tenaga pendidikan dan kesehatan namun tidak ada anak-anak Amungme dan Kamoro yang sekolah jurusan tersebut.
“Di formasi itu banyak sekali tapi anak-anak kita banyak yang bagian ekonomi, hukum, tapi dari ASN tidak minta hukum dan ekonomi kemarin untuk penerimaan pegawai,” jelas Eltinus.
Reporter: Anya Fatma
Editor: Misba Latuapo