Kasus Penipuan CPNS di Buleleng, Korban Alami Kerugian Rp 27,9 Juta
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto ditemui Jumat (17/7/2020) mengatakan, aksi penipuan ini terjadi pada akhir 2018 lalu,
Polisi menggiring Mangku Roy ke dalam sel tahanan Polres Buleleng, Jumat (17/7/2020)
Kasus penipuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kembali terjadi di Buleleng.
Kali ini dilakukan oleh seorang partisipan salah satu partai, bernama Komang R alias Mangku Roy (43).
Pria asal Banjar Dinas Pendem, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Beleleng ini terbukti melakukan penipuan, hingga menyebabkan korban mengalami kerugian mencapai Rp 27,9 juta.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto ditemui Jumat (17/7/2020) mengatakan, aksi penipuan ini terjadi pada akhir 2018 lalu, namun baru dilaporkan oleh korban pada Januari 2019.
Korban ialah Putu Partika (45), warga asal Banjar Dinas Laba Sari, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt.
Kala itu, tersangka Mangku Roy mengaku bisa membantu korban, agar lolos dalam rekrutment CPNS 2019.
Bahkan, untuk lebih meyakinkan korban, Mangku Roy menyebut memiliki seorang kenalan di Jakarta, yang bisa membantu korban, namun dengan syarat harus mengirimkan uang sebesar Rp 27,9 juta.
Tergiur dengan hal tersebut, korban pun akhirnya memenuhi keinginan tersangka Mangku Roy.
Ia tercatat telah mengirimkan uang sebanyak enam kali, ke rekening milik Mangku Roy, dengan total Rp 27,9 juta.
AKP Vicky pun mengaku sempat mengalami kendala saat melakukan penangkapan.
Sebab, tersangka Mangku Roy sempat melarikan diri ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan Denpasar.
Sehingga penangkapan baru berhasil dilakukan pada Selasa (7/7/2020) di rumahnya.
"Indikasi korban lain sepertinya ada, hanya saja belum ada yang mau melapor. Tersangka dan korban sebelumnya sama-sama di satu organisasi (partai,red)," tutup AKP Vicky.
Mangku Roy mengaku menggunakan uang hasil penipuan itu untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
"Uangnya saya pakai sendiri. Saya tidak punya kenalan di pusat, hanya menipu dia saja. Saya liat di HP ada rekrutmen CPNS, sehingga saya tipu dia. Saya dan korban pernah jadi partisipan partai," singkatnya. (*)Trb Bali