Berita ini bisa menjadi obat galau bagi CPNS Lombok Barat. Mereka dijamin tak akan merasa digantung lagi. Karena sudah mendapat kejelasan waktu pelaksanaan tes seleksi kompetensi bidang (SKB).
”Kita laksanakan seperti instruksi pemerintah pusat. Antara September dan Oktober,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Lobar Suparlan, Senin (21/7)
Kepastian pelaksanaan tes SKB, akan ditentukan lagi keputusan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Pemkab Lobar sepenuhnya mengikuti BKN Regional X Denpasar. Nantinya BKN akan menentukan pelaksanaan tes, apakah di September atau Oktober.
Setelah itu, Pemkab Lobar akan diminta kesanggupannya. Terkait tanggal berapa tes akan dilakukan. ”Kita lihat dulu, apakah di September atau Oktober BKN memberikan jadwal. Setelah itu baru kita tentukan tanggalnya,” jelas mantan Camat Batulayar ini.
Suparlan mengatakan, Pemkab Lobar tidak bisa yang menentukan bulan pelaksanaan tes SKB. Semuanya bergantung pada pilihan yang ditawarkan dari BKN Regional X Denpasar. ”Biasanya akan ada rapat lagi bersama BKN. Kemungkinan lewat vidcon kalau kondisi pandemi sekarang,” ujarnya.
Begitu juga dengan berapa hari tes SKB dilaksanakan. Waktunya ditentukan juga BKD. Meski begitu, Suparlan memperkirakan tes SKB bisa dilakukan selama dua hari.
Asumsinya, saat tes SKD kemarin, ada empat sesi dalam sehari. Satu sesi berisi 100 peserta. Kemudian, di tes SKB nanti, hanya akan diikuti 407 peserta saja. Dengan kondisi pandemi sekarang, pelaksanaan dalam satu sesi bisa diikuti sekitar 50 peserta.
”Jadi bisa dua hari selesai,” imbuh Suparlan.
Meski belum ada kepastian tanggal pelaksanaan, ia sudah meminta kepada jajarannya untuk menginformasikan kepada peserta tes. Terkait kesiapan mereka dalam menghadapi tes SKB nanti.
Peserta diminta untuk menyiapkan perlengkapan proteksi diri. Terkait pelaksanaan protokol pencegahan covid selama pelaksanaan tes SKB. Seperti, masker, hand sanitizer, hingga face shiel.
BKDPSDM membuka peluang memberi sanksi tegas. Apabila peserta tes tidak mematuhinya. Salah satunya tidak memperbolehkan peserta mengikuti tes SKB. ”Itu kita wajibkan untuk peserta tes CPNS di Lobar. Supaya kita saling jaga. Jangan cuma panitia yang memakai sementara peserta tidak,” tandas Suparlan.
Sementara itu, dari 205 formasi yang dibuka, hanya terisi 197 formasi saja. Delapan formasi tidak ada pelamarnya, seperti sanitarian, lima guru kelas sekolah dasar, dan dua dokter gigi.
Adapun pelamar yang berhak mengikuti tes SKB nanti, Kabid Pengadaan, Penempatan, dan Fasilitas Purna Tugas BKDPSDM Lobar Lalu Suastariyadi Handayani menyebut 407 orang. Mereka menyisihkan 3.472 pelamar CPNS Lobar. (dit/r3)