124 Peserta Tes di Luar Daerah SKB CPNS Provinsi Nusa Tenggara Barat


PERSIAPAN: Kepala Kanreg X BKN Denpasar Bambang Hari Samasto (kanan) ditemani Kepala BKD NTB H Muhammad Nasir (dua dari kanan) meninjau kesiapan SKB di NTB, Jumat (7/8/2020).
Jumlah pelamar CPNS NTB yang memilih lokasi seleksi kompetensi bidang (SKB) di luar daerah sebanyak 124 orang. ”Mereka akan tes di lokasi yang sudah mereka pilih,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB H Muhammad Nasir, Minggu (9/8/2020).
Peserta SKB tersebut tersebar di 15 kota di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Padang, Pekanbaru, Bandung, Jogjakarta, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, Palu, Mamuju, dan Jayapura. ”Sisanya 812 orang peserta memilih tes di kantor BKD NTB,” katanya.
Dalam seleksi CPNS tahun ini, peserta diberikan kebebasan memilih lokasi SKB. Hal itu untuk mempermudah peserta selama masa pandemi covid-19. ”Jadi mereka tidak perlu melakukan perjalanan ke luar daerah,” jelasnya.
Namun demikian, hingga 7 Agustus lalu, belum semua peserta daftar ulang dan menentukan lokasi tes. Dari 942 orang perserta SKB, hanya 936 orang yang daftar ulang. Enam orang peserta belum memilih.
”Dari yang enam ini, empat orang belum menentukan lokasi tes SKB, satu meninggal dunia, dan satu mengundurkan diri,” ungkapnya.
Peserta yang meninggal dunia atas nama Rudiyanto, asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan meninggal karena sakit. Sedangkan yang mengundurkan diri atas nama Suriatun Thaibah asal Plampang, Sumbawa. Belum ada keterangan kenapa yang bersangkutan mundur. ”Alasan mengundurkan tidak dia jelaskan,” ujar Nasir.
Sedangkan empat peserta yang belum memilih lokasi tes, BKD belum bisa memutuskan, apakah mereka tetap bisa ikut SKB atau tidak. ”Kita tunggu hasil verifikasi dari BKN dan mudah-mudahan minggu depan sudah bisa diumumkan seluruhnya,” katanya.
Peserta gugur atau tetap lanjut ditentukan panitia seleksi nasional (panselnas) CPNS . Prinsipnya, kata Nasir, pemerintah akan berikan kesempatan. ”Kita tidak ingin merugikan para peserta,” katanya.
Sementara itu, persiapan lokasi tes kini terus diintensifkan. Jumat (7/8/2020) lalu, kepala Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar Bambang Hari Samasto berkunjung ke NTB. Ia melihat kesiapan NTB menggelar SKB September-Oktober mendatang.
Dalam kunjungan itu, Bambang memberikan beberapa arahan. Antara lain, panitia tidak boleh menggugurkan peserta seleksi, walau pun peserta dari hasil rapid test reaktif. ”Pelaksanaan SKB dapat dilakukan di ruang khusus, setelah mendapat rekomendasi dari tenaga medis,” jelasnya.
Apabila suhu tubuh peserta di atas 37,3 derajat celcius,dilakukan pemeriksaan dua kali dengan jarak waktu lima menit. Jika suhu tubuhnya masih di atas 37,3 derajat celcius, peserta akan diperiksa tim medis.
Bila tim medis merekomendasikan ikut tes, peserta dapat melakukan tes di ruang khusus. Tetapi bila tidak mendapat rekomendasi, peserta akan mengikuti tes pada H+1 pelaksanaan SKB.
Ia menambahkan, selang waktu setiap pergantian sesi kurang lebih 90 menit. Waktu itu digunakan untuk membersihkan sarana prasarana yang digunakan dalam seleksi SKB. Seperti ruang CAT, keyboard, mouse, kursi, meja, handle pintu, loker, serta penyemprotan cairan desinfektan. ”Diharapkan untuk mematikan AC dan membuka jendela, guna menghindari penyebaran virus covid-19,” harapnya.
Panitia yang bertugas di ruang khusus dilengkapi dengan alat pelindung diri berupa masker, faceshield, dan sarung tangan. ”Bagi panitia penyelenggara disarankan ada ambulans yang standby,” imbuhya. (ili/r5)