20 Peserta SKB CPNS 2019 di Gresik Akan Ikut Ujian Susulan Oktober 2020 karena Terpapar Covid-19

20 Peserta SKB CPNS 2019 di Gresik Akan Ikut Ujian Susulan Oktober 2020 karena Terpapar Covid-19

Sebanyak 20 peserta belum mengikuti tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2019.

20 Peserta SKB CPNS 2019 di Gresik Akan Ikut Ujian Susulan Oktober 2020 karena Terpapar Covid-19Peserta SKB CPNS 2019 Pemkot Surabaya dengan hasil rapid test reaktif virus corona mengikuti tes di bilik khusus di GOR Pancasila Surabaya, Selasa (22/9/2020). 

Sebanyak 20 peserta belum mengikuti tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2019.

Mereka ada yang memiliki hasil reaktif rapid test dan konfirmasi positif Covid-19.

Dari total 1.377 peserta SKB di 459 formasi, masih ada 20 peserta yang belum mengikuti tes SKB Rinciannya, empat orang konfirmasi positif dan 16 hasil rapid tes reaktif.

Mereka akan mengikuti ujian susulan. Mengingat tes SKB CPNS formasi 2019 sudah selesai dilaksanakan 19-22 September kemarin.

Kabid Data dan Informasi BKD Gresik Bahagiyo Santoso mengatakan, untuk jadwal susulan itu dilaksanakan bulan depan.

"Tanggal 8 Oktober nanti. Tetap dilaksanakan di Kantor Regional II BKN Surabaya. Ya karena pandemi Covid-19 ini tesnya di Surabaya," terangnya.

Para peserta yang ikut tes susulan ini mayoritas pelamar dari formasi ahli pertama-guru kelas.

Meski 20 peserta ini dinyatakan reaktif dan positif Covid-19, saat tes nanti mereka diwajibkan melampirkan hasil tes tersebut. Tujuannya, yang ikut tes susulan benar-benar peserta yang terkendala Covid-19.

"Tes susulan Ini khusus mereka yang reaktif dan positif Covid-19. Untuk peserta yang tidak bisa yang kemarin tidak hadir kemudian besok ikut tes tidak boleh masuk,” katanya.

Selain itu saat tes berlangsung, para peserta diwajibkan melengkapi protokol kesehatan, lampian hasil test swab kurang dari 14 hari dikirimkan ke email BKD dan dibawa saat ujian berlangsung.

Para peserta susulan ini wajib menggunakan masker, face shield hingga sarung tangan karet untuk menekan laju penyebaran virus corona.