BKPSDM Lhokseumawe Ingatkan Peserta Seleksi CPNS tak Percaya Sama Calo

Sebanyak 212 peserta seleksi CPNS asal Kota Lhokseumawe telah mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Sehingga kini tibggal menunggu pengumuman...BKPSDM Lhokseumawe Ingatkan Peserta Seleksi CPNS tak Percaya Sama CaloPeserta Seleksi CPNS asal Kota Lhokseumawe bersiap mengikuti tes SKB di Kampus Politeknik Lhokseumawe, Senin (21/9/2020) lalu.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumaw
Peserta Seleksi CPNS asal Kota Lhokseumawe bersiap mengikuti tes SKB di Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe, Senin (21/9/2020) lalu. 
Sebanyak 212 peserta seleksi CPNS asal Kota Lhokseumawe telah mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Sehingga kini tinggal menunggu pengumuman resmi yang dijadwalkan pada 30 Oktober 2020.

Namun sebelum adanya pengumuman kelulusan, diharapkan para peserta jangan sampai percaya sama calo. Karena proses seleksi sudah berlangsung secara transparan.

Kepala BKPSDM Lhokseumawe, Mohd Nur, Minggu (27/9/2020), menyebutkan, untuk peserta asal Kota Lhokseumawe yang berhak mengikuti SKB sebanyak 212 orang. Namun 18 diantaranya mengikuti SKB di luar Lhokseumawe. Hal ini dikarenakan posisi mereka saat ini sedang berada di luar Lhokseumawe dan dibolehkan dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19.

Jadi, menurutnya, dari total 212 peserta asal Lhokseumawe, keseluruhannya telah mengikuti SKB.

"Sehingga kini tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Bila tidak ada perubahan, akan diumumkam pada 30 Oktober 2020," kata Mohd Nur.

Sehingga pada kesempatan ini, Mohd Nur mengharapkan agar peserta tidak sampai percaya sama calo. Tidak ada satu pun yang bisa menolong meluluskan  peserta, bila memang hasil nilai ujian sudah pasti tidak lulus.

Menurut Mohd Nur, cara menentukan kelulusan, adalah akumulasi dari nilai SKD dan SKB. Komposisinya, SKD 40 persen dan SKB 60 persen. "Dasarnya, setiap peserta sudah bisa mengetahui apakah dirinya lulus ataupun tidak. Karena nilai ujian, baik saat SKD ataupun SKB, langsung keluat saat peserta usai mengikuti ujian." katanya.

Diakuinya Mohd Nur, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait adanya pesetta seleksi yang sudah terlanjur membayar calo. "Tapi bila ada yang sudah terlanjur memberikan uang pada calo, langsung minta kembali. Karena tidak ada yang bisa mengurus untuk meluluskam seorang peserta" demikian Mohd Nur.(*)