Penyebabnya, masih banyak masyarakat yang percaya adanya KKN dalam penerimaan CPNS.
"Masih ada yang meyakini bahwa untuk menajdi CPNS itu masih ada yang bisa bantu. Karenanya, banyak sekali terjadi penipuan karena masyarakat masih percaya adanya KKN dalam pengadaan CPNS," ujar Dwi dalam rapat secara virtual bersama para sekretaris daerah dari seluruh Indonesia, Rabu (30/9/2020).
"Padahal sudah tidak ada sama sekali sekarang ini," lanjut Dwi.
Menurutnya, beberapa waktu lalu Menpan RB Tjahjo Kumolo melaporkan penipuan penerimaan CPNS karena memakan korban yang menderita kerugian materi hampir Rp 10 miliar.
Para korban tersebut, lanjut Dwi, banyak yang berasal dari kalangan kurang mampu.
"Itu memang kasihan sekali. Kadang-kadang harus menjual sawah, sapi, kerbau dan lainnya tetapi hasilnya malah tertipu," ungkapnya.
"Maka ini harus disosialisasikan bahwa itu tidak ada (KKN) Supaya tidak lagi terjadi korban penipuan," tambah Dwi.