SKB CPNS di Surabaya, yang Reaktif Rapid Test Ikut Ujian dalam Bilik Khusus

Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Tahun Anggaran 2019. Puluhan peserta yang reaktif mengikuti ujian di bilik khusus. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Tahun Anggaran 2019 di Surabaya/Foto: Deny Prastyo UtomoBadan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Tahun Anggaran 2019. Puluhan peserta yang reaktif mengikuti ujian di bilik khusus.

SKB digelar dengan protokol kesehatan ketat. Termasuk memisahkan peserta yang reaktif rapid test. Bagi peserta yang reaktif, disiapkan bilik khusus dan dijaga oleh petugas berbaju hazmat. Peserta yang reaktif juga langsung tes swab.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga datang meninjau langsung jalannya seleksi, dan mengecek protokol kesehatan. Kepala BKD Kota Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan, tahap SKB ini total pesertanya mencapai 1201 orang. Pemkot Surabaya Akan Rapid Test dan Cek Urine Pelanggar Jam Malam >Dari angka tersebut, 1.142 orang mengikuti ujian di GOR Pancasila dan sisanya di Kantor BKN provinsi. Ujiannya digelar selama tiga hari, yakni tanggal 22-24 September 2020.

"Nah dalam sehari terbagi menjadi tiga sesi diikuti 140 peserta per sesinya. Jadwalnya itu, sesi pertama pukul 08.30-10.00 WIB, sesi kedua pukul 11.30-13.00 WIB dan sesi ketiga pukul 14.30-16.00 WIB," kata Mia kepada wartawan di GOR Pancasila, Selasa (22/9/2020).

Mia memastikan, pihaknya telah mempersiapkan berbagai kesiapan di tengah pandemi COVID-19, untuk menjaga dan melindungi para peserta. Di antaranya pengaturan alur masuk dan keluar secara terpisah, pemasangan bilik sterilisasi, pemasangan wastafel cuci tangan dan pengukuran suhu tubuh sebelum masuk.

"Semua peserta wajib mengikuti alur protokol kesehatan yang telah ditentukan," kata Mia.

Mia menegaskan, peserta SKB yang mengerjakan soal di dalam GOR Pancasila, telah melewati tahap pengumpulan berkas berupa hasil rapid tes nonreaktif, tiga hari sebelum jadwal ujian berlangsung. Sedangkan bagi peserta yang hasil rapid test-nya reaktif, mereka tetap dapat mengikuti ujian dengan diberikan tempat khusus.

"Lokasinya ada di sisi luar. Di situ juga dilakukan pengawasan secara ketat. Para pengawas juga mengenakan seperangkat Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dengan baju hazmat. Peserta tetap fokus mengerjakan karena kami tempatkan di bilik terpisah," imbuh Mia.

Setelah ujian, peserta yang reaktif dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Namun bagi peserta yang memang sudah berstatus terkonfirmasi COVID-19, maka ujian wajib ditunda dan akan dijadwalkan kembali oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Kita sampaikan berulang-ulang rangkaian tes ini sifatnya adalah gratis bagi para peserta. Untuk nilainya juga langsung bisa dilihat setelah ujian selesai," pungkas Mia."Jadi nanti kami bersurat ke BKN dan akan dijadwalkan kembali. Jumlahnya ada 23 orang yang reaktif. Rinciannya sesi pertama ada 12 peserta, 11 peserta dari sesi kedua yang reaktif. Lalu setelah itu mereka akan kami swab," lanjut Mia.

Di luar mekanisme protokol kesehatan, Mia berpesan bahwa tes CPNS ini tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Jika terdapat oknum yang menjanjikan akan meloloskan tes dengan menarik sejumlah biaya, maka itu dipastikan adalah penipuan.