SKB digelar dengan protokol kesehatan ketat. Termasuk memisahkan peserta yang reaktif rapid test. Bagi peserta yang reaktif, disiapkan bilik khusus dan dijaga oleh petugas berbaju hazmat. Peserta yang reaktif juga langsung tes swab.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga datang meninjau langsung jalannya seleksi, dan mengecek protokol kesehatan. Kepala BKD Kota Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan, tahap SKB ini total pesertanya mencapai 1201 orang. Pemkot Surabaya Akan Rapid Test dan Cek Urine Pelanggar Jam Malam >Dari angka tersebut, 1.142 orang mengikuti ujian di GOR Pancasila dan sisanya di Kantor BKN provinsi. Ujiannya digelar selama tiga hari, yakni tanggal 22-24 September 2020.
"Nah dalam sehari terbagi menjadi tiga sesi diikuti 140 peserta per sesinya. Jadwalnya itu, sesi pertama pukul 08.30-10.00 WIB, sesi kedua pukul 11.30-13.00 WIB dan sesi ketiga pukul 14.30-16.00 WIB," kata Mia kepada wartawan di GOR Pancasila, Selasa (22/9/2020).
Mia memastikan, pihaknya telah mempersiapkan berbagai kesiapan di tengah pandemi COVID-19, untuk menjaga dan melindungi para peserta. Di antaranya pengaturan alur masuk dan keluar secara terpisah, pemasangan bilik sterilisasi, pemasangan wastafel cuci tangan dan pengukuran suhu tubuh sebelum masuk.
"Semua peserta wajib mengikuti alur protokol kesehatan yang telah ditentukan," kata Mia.
"Lokasinya ada di sisi luar. Di situ juga dilakukan pengawasan secara ketat. Para pengawas juga mengenakan seperangkat Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dengan baju hazmat. Peserta tetap fokus mengerjakan karena kami tempatkan di bilik terpisah," imbuh Mia.
Setelah ujian, peserta yang reaktif dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Namun bagi peserta yang memang sudah berstatus terkonfirmasi COVID-19, maka ujian wajib ditunda dan akan dijadwalkan kembali oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).