Dalam kesempatan tersebut, Risma didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya. Tidak hanya mengingatkan petugas untuk tertib protokol kesehatan, Risma juga memantau pelaksanaan SKB di lokasi tes. ”Semuanya wajib menggunakan face shield. Tolong jangan lupa itu,” tutur Risma mengingatkan petugas.
Risma tak henti-hentinya mengingatkan petugas untuk menambah kipas angin blower dengan cairan desinfektan. Risma sempat meninjau lokasi tes di sisi luar selatan gedung. Tempat tersebut disiapkan bagi peserta tes dengan hasil rapid test reaktif.
Kepala BKD Kota Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan, dalam tahap seleksi SKB diikuti 1.201 orang. Dari angka tersebut, 1.142 orang mengikuti ujian di GOR Pancasila dan sisanya di kantor BKN provinsi lain. Rinciannya, 1.142 peserta itu mengikuti ujian selama tiga hari, 22–24 September.
”Nah dalam sehari terbagi menjadi tiga sesi diikuti 140 peserta per sesi. Pertama pukul 08.30–10.00 WIB, sesi kedua, 11.30–13.00 WIB, dan sesi ketiga pukul 14.30–16.00 WIB,” terang Mia.
Dia memastikan, BKD telah menyiapkan tes yang diselaraskan dengan protokol kesehatan. Misalnya, pengaturan alur masuk dan keluar secara terpisah, pemasangan bilik sterilisasi, pemasangan wastafel cuci tangan, hingga pengukuran suhu tubuh sebelum masuk.
Mia juga menegaskan, sebelum mengikuti tes, peserta harus mengumpulkan berkas berupa hasil rapid test non reaktif tiga hari sebelum jadwal ujian berlangsung. Sementara itu, bagi peserta yang hasil rapidnya reaktif tetap dapat mengikuti ujian dengan diberikan tempat khusus.
”Lokasinya ada di sisi luar. Di situ juga dilakukan pengawasan secara ketat. Para pengawas juga mengenakan seperangkat alat pelindung diri (APD) lengkap dengan baju hazmat. Peserta tetap fokus mengerjakan karena kami tempatkan di bilik terpisah,” jelas Mia.
Setelah mengikuti tes, peserta yang reaktif langsung dibawa untuk mengikuti tes swab yang disediakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Namun bagi peserta yang memang sudah berstatus terkonfirmasi Covid-19, ujian wajib ditunda dan akan dijadwalkan kembali oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
”Jadi nanti kami bersurat ke BKN dan akan dijadwalkan kembali. Jumlahnya ada 23 orang yang reaktif. Rinciannya sesi pertama ada 12 peserta, 11 peserta dari sesi kedua yang reaktif. (sesi ketiga belum berlangsung). Mereka akan kami swab,” kata Mia.
Mia mengatakan, seluruh rangkaian tes CPNS tidak memungut biaya sepeser pun alias gratis. ”Kita sampaikan berulang-ulang rangkaian tes ini sifatnya adalah gratis bagi para peserta. Untuk nilainya juga langsung bisa dilihat setelah ujian selesai,” ujar Mia.