CPNS Non-Papua di Sorong Diminta Mengabdi hingga Pensiun

CPNS Non-Papua di Sorong Diminta Mengabdi hingga Pensiun                                          
Sejumlah pegawai honorer yang tak lolos seleksi CPNS melakukan protes. (Foto: iNews/Rahman).  
Warga non-Papua yang lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Sorong, Papua Barat, diminta mengabdi minimal 20 tahun. Mereka bahkan diharap bekerja menetap di daerah tersebut hingga pensiun.

Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau mengatakan, CPNS non-Papua yang mengajukan pindah ke luar daerah, sementara baru 2-3 tahun mengabdi, akan dipecat.

"Saya sudah memecat dua CPNS non-Papua yang baru bekerja dua tahun sudah mengajukan pindah," kata Lambert Jitmau di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (9/10/2020).

Dia menekankan pada CPNS formasi 2018 agar siap menetap di daerah penempatan kerjanya. Mereka sudah menandatangani pernyataan bersedia mengabdi sampai 20 tahun bahkan sampai pensiun tidak meninggalkan Papua.

Menurut dia, kasus seperti ini sering sekali terjadi. CPNS non-Papua langsung mengajukan pindah ke daerah asal, padahal mereka baru beberapa tahun bekerja.

"Saya tidak main-main bagi CPNS non-Papua yang mengajukan pindah ke daerah asalnya, baru 2-3 tahun mengabdi, akan dipecat," ujar dia.

Sikap ini sangat disayangkan, karena formasi CPNS di daerah tersebut sangat terbatas. Warga asli Papua pun tidak semuanya berkesempatan lolos dalam seleksi karena ada pembagian persentase bagi warga lokal dan non-Papua.