Meski persaingan sangat ketat, tetap saja masyarakat berbondong-bondong mencoba. Ini karena, profesi PNS masih dianggap sangat menjanjikan oleh masyarakat.
Terlebih di masa pandemi seperti sekarang di mana mencari kerja terasa sangat sulit. Apalagi sejumlah instansi menyatakan akan melakukan moratorium rekrutmen CPNS untuk sementara waktu.
Meski demikian, pemerintah berencana akan membuka penerimaan CPNS 2021 untuk sejumlah formasi yang sangat mendesak untuk segera diisi, seperti tenaga kesehatan, pendidikan, juga tenaga teknis di lapangan.
Bagi Anda yang berminat mengikuti rekrutmen CPNS tahun depan, perlu mempersiapkan diri sejak dini. Salah satunya, mempelajari formasi mana yang memiliki peluang lolos lebih besar.
ada sejumlah instansi dan formasi yang dalam beberapa tahun terakhir sepi peminat.
Berikut daftarnya:
1. Dokter Spesialis
Sejauh ini, peminat dokter spesialis mendaftar CPNS memang sedikit, terutama dokter spesialis jantung dan gigi. Hal ini membuat beberapa daerah kekurangan dokter spesialis.
2. Analisis Konten Media Sosial
Di dunia yang serba medsos seperti sekarang ini, Analisis Konten Media Sosial justru sepi peminat.
Pada poses penerimaan CPNS tahun 2019 di Bekasi, formasi di bidang medsos hanya diminati satu pelamar.
3. Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Dibandingkan dengan kementerian atau lembaga lainnya, Badan Pengawas Tenaga Nuklir atau Bapetan ini adalah salah satu instansi pusat dengan jumlah pendaftar yang begitu rendah.
Kementerian Hukum dan HAM masih menjadi instansi urutan teratas yang paling banyak diminati.
4. Pengawas Olahraga
Jumlah pelamar CPNS 2019 untuk pengawas olahraga adalah nol pelamar.
Padahal, tunjangan kinerja di formasi ini bisa terbilang cukup tinggi.
5. Analisis Informasi Kebudayaan
Berdasarkan data pada tahun 2019, Analis Informasi Kebudayaan termasuk dalam informasi tanpa pelamar.
Bagi anda yang masih bingung menentukan instansi dan formasi mana yang akan dilamar saat penerimaan CPNS 2021, daftar instansi dan formasi di atas bisa menjadi bahan pertimbangan.***(Shara Amalia/Jurnal Sumsel)
Editor: Ririn Handayani
Sumber: Jurnal Sumsel