Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Taufik Priyono membenarkan bahwa pengajuan formasi telah disampaikan ke KemenpanRB tanggal 4 September lalu. Situasi pandemi Covid-19 ini menyebabkan usulan daerah terlambat. Biasanya usulan formasi di awal tahun dan informasi formasi yang disetujui di pertengahan tahun. “Biasanya kita ajukan Maret. Berapa jatah formasi yang kita terima itu bulan Juli,” terangnya dikonfirmasi, Rabu, 8 Oktober 2020.
oyok sapaan akrabnya memberikan gambaran kebutuhan ASN berdasarkan hasil analisis jabatan dan beban kerja di akhir Desember 2019 mencapai 5.170 orang. Bezetting pegawai sejumlah 5.170 orang. Sementara, ASN yang memasuki usia pensiun pada tahun 2020 -2021 mencapai 400 orang. Sedangkan, jumlah formasi yang lowong pada perangkat kerja daerah di Lingkup Pemkot Mataram sejumlah 1.579 formasi.
“Gambaran kebutuhan pegawai sudah kita sampaikan,” ucapnya. Namun demikian, kebutuhan pegawai tidak bisa sekaligus. Pihaknya juga melihat ketersedian anggaran. Oleh karena itu, usulan formasi CPNS 2021 secara bertahap terutama menggantikan PNS yang mencapai batas usia. Formasi yang diusulkan sebutnya mencapai 400 formasi.
Diantaranya, tenaga pendidik 240 formasi, tenaga kesehatan 120 formasi dan tenaga teknis 40 formasi. Penetapan jumlah formasi yang disetujui tergantung dari pemerintah pusat. “Dari usulan itu nanti akan disetujui berapa tergantung dari pemerintah pusat,” pungkasnya. Untuk penetapan jatah formasi sambungnya, belum berani dipastikan di tengah pandemi Covid-19. (cem)