Menpan RB: Kuota Penerimaan CPNS 2021 Sebanyak 1 Juta

Menteri PANRB Tjahjo Kumolo dalam acara Peluncuran Mata Kuliah Akademi Antikorupsi dan Webinar Mencegah Korupsi dan Politisasi Birokrasi Untuk Menciptakan Birokrasi Modern dan Profesional yang diselenggarakan Indonesia Corruption Watch (ICW), Kamis (08/10) /kemenpanRBa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Tjahjo Kumolo membahas soal kuota CPNS 2021.

Dikabarkan, kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2021 mendatang sebanyak satu juta pegawai pada 2021.

Menurut Tjahjo, penerimaan tersebut dirasa sangat penting di masa pandemi ini dan masih tingginya angka stunting dan kematian ibu anak (KIA) di Indonesia.

Adapun formasi CPNS yang akan dibuka ialah perawat, bidan, dokter umum, dokter spesialis, penyuluh pertanian, penyuluh perairan, dan sebagainya.

“Penerimaan CPNS 2021, satu juta dulu, kita akan  menambah perawat, bidan dan dokter umum, penyuluh pertanian dan perairan.

“Ini penting, sebab soal stunting yang masih sangat tinggi,” ujar Tjahjo sebagaimana dikutip dari Antara.

Oleh karena itu, penerimaan CPNS di daerah akan direformasi dengan kebijakan Jokowi.

“Di masa pandemi juga kami sudah menyiapkan rekrutmen pada posisi sistem yang ada, makanya saya sudah saya sampaikan ke PT Taspen agar segera memproses pensiunan PNS,” lanjut Tjahjo.

Tjahjo menjelaskan, reformasi birokrasi bertujuan untuk menyatukan semua elemen pemerintahan dari atas sampai bawah sebagai bagian dari pemerintah daerah.

Selain itu, didukung juga oleh birokrasi yang bersih dan tata kelola yang cepat. Pada masa pandemi ini, ia juga meminta agar ASN beradaptasi dengan cepat.

“Konteks pengembangan ASN ini yang perlu, termasuk sebagai penilaian bagi mereka. Ini harus dipersiapkan.

“Pemerintah terus melakukan pembinaan di segala Unit, salah satunya pada PTSP, dengan demikian ukuran kinerja pemerintah diukur dari kepiawaian staf PTSP,” sambungnya.

Saat ini, terdapat pegawai negeri sebanyak 4,2 juta di pusat dan 1,4 merupakan pegawai administrasi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA