Kelulusan CPNS 2019 akan diumumkan pada 30 Oktober 2020. Semakin dekatnya pengumuman ini tidak hanya membuat peserta CPNS tegang.
Honorer K2 yang lulus PPPK pun makin galau lantaran mereka takut akan tertinggal lagi progresnya oleh CPNS 2019.
Ketum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengungkapkan kondisi rekan-rekannya saat ini yang penuh kegalauan dan cemas. Titi bahkan mengaku tidak bisa memberikan ketenangan lantaran belum tahu kapan petunjuk teknis (Juknis) diterbitkan.
"Ini juknis PPPK belum turun juga. Saya enggak bisa bayangkan kalau dilewati CPNS 2019. Semua sudah pada stres, cemas, dan menangis," kata Titi , Sabtu (24/10).
Lambatnya regulasi buat PPPK, membuat Titi berpikir, pemerintah memang tidak menganggap honorer K2. Menurutnya, Honorer K2 hanya seperti ameba (amuba) yang merugikan pemerintah.
Sebagai ketum, Titi mengaku harus memikirkan nasib honorer K2 yang belum terakomodir menjadi aparatur sipil negara (ASN). Bila PPPK tahap satu selesai, perjuangan selanjutnya untuk 380 ribuan honorer K2 yang tersisa.
"Saya bersuara keras bukan karena saya lulus PPPK. Saya begini demi honorer K2. Siapa sih yang enggak mau jadi PNS, cuma kalau saya tolak PPPK, apakah ada jaminan pemerintah buatkan regulasi untuk honorer K2," tuturnya.
Titi berharap pemerintah segera menyelesaikan kewajibannya menuntaskan regulasi PPPK. Dengan demikian sisa honorer K2 bisa mengikuti rekrutmen PPPK tanpa berikutnya. Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih berharap NIP PPPK segera diterbitkan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com