BSU BLT guru honorer ini diberikan Rp1,8 juta yang akan diberikan bertahap selama tiga bulan.
Dengan rincian 543.928 guru RA/Madrasah Non PNS yang akan menerima bantuan dengan anggaran Rp979.070.400.000.
Selain itu, ada 93.480 guru Pendidikan Agama Islam Non PNS di Sekolah Umum yang juga menerima bantuan. dengan anggaran Rp168.264.000.000.
Besaran bantuan yang akan diterima senilai Rp 600 ribu yang berikan bertahap selama 3 bulan
Penyerahan ini dilakukan usai pelaksanaan upacara Hari Guru Nasional (HGN) 2020, di Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat Jakarta, Rabu, 25 November 2020.
Menag menyampaikan, di masa pandemi ini guru memiliki peran besar untuk menjaga keberlangsungan pendidikan masadepan bangsa.
Fachrul juga menyampaikan apresiasi untuk para guru yang telah berdedikasi tanpa henti selama pandemi Covid-19.
“Meskipun kondisi masyarakat sedang menghadapi pandemi covid-19, akan tetapi guru tetap menunjukkan baktinya kepada peserta didik, dan masyarakat dan negara,” kata Menag
Langkah ini menjadi bagian ikhtiar bersama untuk terus melaksanakana amanah mencerdaskan bangsa, sebagaimana diamanahkan dalam UUD NRI 1945.
Menag mengakui bahwa situasi saat ini sedang ada dimasa sulit untuk menjalankan tugas mulia mendidik para penerus bangsa.
Dedikasi dan semangat guru untuk senantiasan menjaga keberlangsungan NKRI, menurut Menag, perlu terus dilakukan tanpa henti.
“Hal ini sesuai dengan tema yang ditetapkan dalam Bakti Guru, Lindungi Negeri,” ujar Fachrul.
Menag mengungkapkan, setiap peringatan HGN, kita diingatkan kembali betapa penting dan terhormatnya tugas guru dari masa ke masa.
Menurutnya sejak awal berdirinya bangsa Indonesia, guru telah memiliki peran besar dalam menjaga kebhinekaan yang ada di Indonesia.
Ia juga berharap agar para guru dapat langsung login dilaman resmi yang telah disediakan pemerintah.
Berikut laman resmi yang disediakan:
simpatika.kemenag.go.id untuk guru honorer madrasah; dan
siagapendis.com/login untuk guru agama yang bekerja disekolah umum.
Dalam sambutannya, Menag menyampaikan pesan agar guru dapat terus meningkatkan kualitas diri secara berkelanjutan, utamanya dalam penguasaaan dunia digital.
“Dunia digital dengan media sosialnya telah menjadi candu bagi masyarakat kita, sehingga para guru dituntut untuk dapat memberikan bekal bagi peserta didik, untuk membentengi diri dari ekses-ekses negatif dunia digital tersebut,” pesan Menag.***(Muhammad Nur/)