Pemprov NTB secara resmi telah mengusulkan 450 formasi CPNS 2021. Usulan tersebut masih dikaji Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) untuk menentukan jatah yang diperoleh masing-masing Pemda.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. Muhammad Nasir menjelaskan, berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja (Anjab dan ABK), Pemprov masih kekurangan 1.600 PNS. Paling banyak merupakan tenaga pendidik atau guru yang mencapai 70 persen.
‘’Kita sudah kirim usulan formasi CPNS 2021, cuma masih dievaluasi semuanya. Sebanyak 450 formasi, untuk tenaga kesehatan, tenaga pendidik dan tenaga teknis tertentu,’’ ujar Nasir dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Rabu, 11 November 2020 siang kemarin.
Dalam usulan tersebut, Pemprov juga kembali mengusulkan formasi CPNS yang tidak terisi dalam rekrutmen tahun 2019. Mengenai pelaksanaan rekrutmen CPNS 2021, Nasir mengatakan masih menunggu informasi dari Kemen PANRB. Meskipun sudah ada kabar rekrutmen CPNS 2021 akan dilaksanakan Maret tahun depan, tetapi ia belum bisa memastikan. Karena bisa saja molor dari jadwal, seperti pelaksanaan rekrutmen CPNS 2019.
‘’Formasi 2021 sudah diminta, cuma masih dalam kajian. Kan dia masuk seluruh Indonesia. Ada 43 provinsi, 506 kabupaten/kota dikaji semua usulannya. Kalau kita kekurangan 1.600 PNS sekarang ini. Terbanyak tenaga guru, sekitar 70 persen,’’ sebutnya.
Dalam rekrutmen CPNS 2019, jumlah formasi yang diperoleh NTB sebanyak 3.204 formasi. Dari jumlah tersebut, formasi yang terisi sebanyak 3.055 orang. Sehingga, ada 149 formasi CPNS 2019 di NTB yang tidak terisi.
Dengan rincian, Pemprov NTB sebanyak 39 formasi yang tak terisi. Kemudian, Kota Mataram 3 formasi, Lombok Barat 4 formasi, Lombok Tengah 11 formasi, Lombok Timur 12 formasi. Selanjutnya, Lombok Utara 12 formasi, Sumbawa Barat 4 formasi, Sumbawa 32 formasi, Dompu 15 formasi, Bima 12 formasi dan Kota Bima 5 formasi.
Dalam rekrutmen CPNS 2019, sebanyak 3.886 pelamar di NTB. Sedangkan pelamar yang lulus menjadi CPNS sebanyak 3.055 orang. Sementara itu, sebanyak 149 formasi CPNS 2019 yang tidak terisi di Pemprov NTB dan 10 Pemda Kabupaten/Kota. Terdiri dari formasi tenaga guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
Pelamar yang lulus dan tidak lulus menjadi CPNS di masing-masing Pemda. Pelamar yang lulus di Pemprov NTB sebanyak 375 orang dan tidak lulus 542 orang. Kemudian, Kota Mataram pelamar yang lulus sebanyak 272 orang dan tidak lulus 344 orang.
Lombok Barat, pelamar yang lulus sebanyak 201 orang dan tidak lulus 206 orang. Lombok Tengah, sebanyak 468 pelamar yang lulus, dan 677 pelamar tidak lulus. Selanjutnya, Lombok Timur, sebanyak 470 pelamar yang lulus dan 714 pelamar tidak lulus.
Di Lombok Utara, sebanyak 225 pelamar yang lulus dan tidak lulus 250 orang. Selanjutnya, Sumbawa Barat sebanyak 101 pelamar lulus dan tidak lulus 147 orang. Sumbawa, sebanyak 310 pelamar yang lulus dan 303 pelamar tidak lulus. Dompu, sebanyak 234 pelamar yang lulus dan 264 pelamar tidak lulus.
Kemudian, Bima sebanyak 229 pelamar yang lulus dan 209 pelamar tidak lulus. Serta di Kota Bima, sebanyak 170 pelamar yang lulus dan 230 pelamar tidak lulus.
Diketahui, jumlah peserta Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di seluruh NTB sebanyak 6.983 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.923 peserta yang hadir SKB, sedangkan 60 orang tidak hadir.
Sementara terkait dengan pemberkasan CPNS 2019, Nasir mengatakan akan dilaksanakan sampai 15 November mendatang secara online. Sedangkan pemberkasan secara fisik akan mulai dilaksanakan 16 November mendatang.
Ketika ditanya nasib Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Pemprov NTB yang belum ada kepastian untuk pemberkasan. Nasir mengatakan Pemda masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) dari BKN.
‘’Belum berani kita pastikan untuk pemberkasan P3K. Karena syarat-syarat apa yang mereka kumpulkan belum ada juknis dari BKN. Tapi data P3K sudah kita kumpulkan,’’ terangnya.
Ia menjelaskan semua Pemda, baik provinsi dan kabupaten/kota masih menunggu Juknis pemberkasan P3K dari BKN yang belum keluar hingga saat ini. ‘’Juknis mengenai ppersyaratan apa yang harus dikumpulkan oleh mereka,’’ tandasnya.
Sebanyak 223 eks honorer K2 Pemprov NTB yang telah dinyatakan lulus menjadi P3K pada 2019 lalu. Dari 379 eks honorer K2 Pemprov yang ikut seleksi, sebanyak 156 orang dinyatakan tidak lulus menjadi P3K. Sedangkan sebanyak 223 eks honorer K2 yang lulus menjadi P3K Pemprov NTB. Terdiri dari tenaga guru 205 orang dan penyuluh pertanian 18 orang. (nas)