Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, proses rekrutmen CPNS yang rampung tahun lalu ini dilaksanakan secara transparan. Karena dalam proses seleksi ini, seluruhnya menggunakan sistem komputer (Computer Assisted Test/CAT).
"Untuk rekrutmen CPNS, dari sisi perencanaan dan pengadaan pada tahun 2020 telah berhasil direkrut 138.752 orang dari 4,19 juta pendaftar melalui proses yang transparan dan bebas KKN didukung oleh CAT," ujarnya dikutip dari akun youtube BKN, Rabu (30/12/2020).
Menurut Bima, instrumen tes tersebut akan terus disempurnakan oleh panitia seleksi nasional (Panselnas) CPNS, sehingga ini bisa menjadi bahan evaluasi dan diterapkan agar seleksi CPNS di masa mendatang bisa lebih baik lagi.
"Instrumen ini terus kami sempurnakan untuk memperoleh CPNS terbaik. Dan langkah afirmatif juga dilakukan melalui jalur cumlaude, disabilitas dan jalur untuk keluarga Papua dan Papua Barat," jelasnya.
Meskipun begitu lanjut Bima, hingga saat ini belum semua CPNS yang lolos seleksi ditetapkan Nomor Induk Kepegawaian (NIP). Tercatat baru sekitar 132.169 yang mengajukan usulan NIP kepada BKN, dari jumlah tersebut baru 126.351 yang ditetapkan NIPnya oleh BKN.
"Hingga saat ini, usulan masuk untuk penetapan NIP sejumlah 132.169. Jadi belum semuanya. Pertimbangan teknis BKN untuk penetapan NIP sudah dilakukan untuk sejumlah 126.351 atau sebesar 95% dari keseluruhan total usulan yang masuk. Namun demikian pertimbangan teknis penetapan NIP ini belum semuanya di SK-kan NIPnya oleh pejabat pembina kepegawaian," jelasnya.
Oleh karena itu lanjut Bima, dirinya mengimbau kepada seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk segera menetapkan NIP. Sehingga para CPNS yang lulus seleksi ini bisa langsung bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
"Kami memohon agar pejabat pembina kepegawaian untuk segera menetapkan NIP dan menyerahkannya kepada CPNS agar mereka segera mulai bekerja," kata Bima