Kepala BKD NTB Muhammad Nasir menjelaskan, 471 formasi itu terdiri dari 10 formasi guru agama; 287 formasi tenaga kesehatan; dan 184 formasi untuk tenaga teknis.
“Formasi CPNS ini masih belum final. Pemprov baru mengajukan pernyataan mutak kepala daerah, terkait kebutuhan dan jumlah formasi untuk CPNS,” katanya, Senin (11/1).
Setelah nanti ditetapkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), baru BKD akan membuat rinciannya. ”Rinciannya sebenarnya sudah ada. Tapi kita kan harus menunggu dulu, apakah 471 itu disetujui atau tidak,” jelas Nasir.
Terkait dengan perubahan usulan jumlah formasi, dilakukan berdasarkan rekomendasi dari BKN dan Kemenpan RB. Usulan tersebut, berdasarkan analisa jabatan dan analisa beban kerja, yang diberikan Biro Organisasi Setda NTB.
Dalam usulan CPNS sebelumnya, guru dan tenaga kesehatan biasanya mendominasi jumlah formasi. Tapi tidak dengan tahun ini. Kebutuhan guru, nantinya bakal diakomodasi melalui rekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Melalui PPPK, BKD sudah mengusulkan agar 5.018 guru untuk direkrut. Tentu jika lulus tes. Ini pula yang menjadi alasan, hanya ada 10 formasi guru agama dalam usulan CPNS 2021. ”Sisa kebutuhan guru kita nanti diangkat lewat PPPK itu,” beber Nasir.
Mengenai waktu perekrutan, Nasir belum bisa memastikan. Namun, jika melihat pelaksanaan CPNS tahun-tahun sebelumnya, proses seleksi biasanya dimulai pada September. Setelah ada persetujuan dari BKN terkait jumlah formasi yang disetujui.
”Harapannya antara CPNS dan PPPK ini perekrutannya bisa bersamaan,” tandasnya. (dit/r5)