Pemerintah pada tahun ini berencana membuka seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ( PPPK ) guru sebanyak 1 juta formasi. Namun hingga Januari ini usulan kebutuhan guru belum mencapai 1 juta.
“Saya belum cek lagi (jumlah usulan terakhir). Terakhir baru masuk sekitar 500.000,” ujar Plt Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan RB, Teguh Widjinarko saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).
Dia tak mengetahui pasti penyebab pasti target ini belum tercapai. Padahal sebelumnya daerah seringkali mengeluhkan kekurangan guru. Meski begitu Teguh menduga ada beberapa faktor yang menyebabkan usulan kebutuhan formasi guru ini ini masih belum mencapai target.
“Ada beberapa faktor. Pertama keputusan untuk ya atau tidaknya ikut dalam program, itu terkait dengan keputusan kepala daerah. Sementara ini kita kan baru saja selesai pilkada. Kedua, ada perubahan fokus ke COVID-19 atau faktor lainnya,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa seharusnya usulan formasi untuk program 1 juta guru PPPK sudah ditutup pada tanggal 31 Desember 2020. Namun demikian, karena formasi yang masuk masih belum mencapai target yang ditentukan maka diundur sampai dengan akhir Januari ini.
“Kami masih diskusikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai langkah-langkah selanjutnya jika ternyata targetnya belum memenuhi,” paparnya.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa pada bulan Februari Kemenpan RB harus sudah mengajukan usulan pertimbangan teknis ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Jika mengikuti jadwal yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka kita harus menetapkan formasi pada bulan April-Mei 2021. Baru setelah itu dilakukan proses pengadaannya. Mulai dari pengumuman, tes dan seterusnya sampai diperoleh peserta yang lulus semua proses seleksi,” pungkasnya.
(kri)
Dita Angga Rusiana