“Data ini sesuai dengan permintaan Kemendikbud pada seluruh Dikbud Kabupaten/Kota di Indonesia,” kata Kepala Dikbud Lotim Achmad Dewanto Hadi.
Dewanto menerangkan, jumlah tersebut terdiri 3.169 guru honorer SD dan 1.123 guru SMP honorer SMP. Setelah data tersebut diajukan melalui BKPSDM Lotim, pihaknya menunggu kelanjutan terkait seleksi PPPK untuk guru honorer tersebut.
Saat ini, jumlah tenaga pendidik yang sudah terangkat menjadi PNS di Lotim saat ini berjumlah 5.407 orang. Adapun non PNS di sekolah negeri sebanyak 6.051 orang, dan PNS yang ada di sekolah negeri sebanyak 5.231 orang.
“Guru honorer yang kami usulkan menjadi PPPK sesuai dengan jumlah guru yang dibutuhkan di Lotim,” terang Dewanto.
Sebelumnya, Kabid data dan Formasi, BKPSDM Lotim Agus Satriawan menerangkan, guru honorer yang dapat mengajukan diri menjadi calon PPPK adalah mereka yang sudah masuk dalam Dapodik.
Kata Agus, petunjuk teknis proses penjaringan memang belum ada. Namun ada dua kemungkinan yang bisa terjadi dalam penjaringan. “Pertama, berdasarkan kuota. Kedua berdasarkan hasil passing grade,” jelas Agus.
Jika pusat melakukan tes terlebih dahulu, maka jumlah kuota dipastikan dari yang lulus passing grade. Namun jika tidak, maka akan dilihat dari kuota yang diberikan pusat.
“Kedua ini belum kita ketahui pasti, karena belum ada petunjuk teknisnya,” terang Agus.
Di sisi lain, pihaknya tetap akan memprioritaskan juga sisa eks K2 yang belum terakomodir. Jumlahnya sekitar 153 guru. (tih/r5)