Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan Panja pengangkatan guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik) menjadi aparatur sipil negara (ASN) sudah terbentuk.
Pembentukan Panja ini dilatarbelakangi keprihatinan atas lambannya kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para guru.
Di sisi lain program pengangkatan sejuta guru honorer menjadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) belum menunjukkan perkembangan berarti.
"Target pengajuan formasi guru honorer untuk program tersebut yang dipatok akhir Desember 2020, hingga kemarin belum juga terpenuhi," kata Syaiful Huda di Jakarta, Rabu (27/1).
Begitu juga dengan isu penghapusan skema CPNS untuk guru yang ditolak banyak kalangan belum juga direspons tegas oleh pemerintah.
Legislator PKB itu menegaskan dengan keberadaan Panja ini diharapkan bisa memberikan tekanan lebih kepada pemerintah agar benar-benar memprioritaskan penyelesaian masalah kesejahteraan guru.
Menurutnya niat baik dari pemerintah dengan mengangkat sejuta guru honorer menjadi ASN harus benar-benar dikawal dan direalisasikan.
“Kami sungguh mengapresiasi itikad baik dari pemerintah tersebut. Namun, perlu dikawal serius sehingga itikad baik tersebut bisa terealisasi di lapangan," ucap Huda. >
Politikus PKB tersebut menyatakan Panja siap menerima masukan dari guru, kepala dinas pendidikan, pemerintah daerah, hingga masyarakat agar proses pengangkatan guru menjadi ASN bisa segera terlaksana.
Masukan tersebut nantinya akan dibahas bersama dengan pemerintah sehingga kendala di lapangan bisa segera diselesaikan.
"Seperti saat ini kita tidak tahu secara persis kenapa usulan formasi sejuta guru honorer belum juga terpenuhi. Tercatat baru 515 ribuan. Apakah karena persoalan minimnya sosialisasi atau pemda masih setengah hati mengajukan formasi?" tandas Syaiful Huda mempertanyakan.(esy/jpnn)