Penyebab tes SKD CPNS 2021 Bukan Penentu Kelulusan

Penyebab tes SKD CPNS 2021 Bukan Penentu Kelulusan. Simak selengkap-lengkapnya dalam berita ini.

Ini Penyebabnya tes SKD CPNS 2021 Bukan Penentu KelulusanNilai SKD besar tidak jamin lolos CPNS 2021. Ini Penyebabnya.   98Pendaftaran CPNS 2021 bakal segera dimulai dalam dua bulan atau empat bulan lagi oleh BKN dan Kemenpan RB. 

Oleh karena itu tak ada salahnya jika para pelamar CPNS 2021 mengetahui faktor-faktor penentu kelulusan CPNS. 

Salah satunya adalah menyangkut Seleksi Kompetensi Dasar atau tes SKD bukan penentu utama kelulusan pada CPNS 2021. 

Banyak pelamar CPNS sudah lekas bahagia ketika memperoleh nilai SKD yang tinggi atau di atas para saingannya. 

Padahal, SKD sama sekali tidak menentukan kalian akan lolos CPNS atau tidak. 

Hal seperti ini selalu terjadi di setiap CPNS, baik CPNS 2017, CPNS 2018, dan CPNS 2019. 

Dari tahun ke tahun, bobot perhitungan SKD saat akumulasi nilai hanya 40 persen. 

Sedangkan bobot seleksi kompetensi bidang atau tes SKB adalah 60 persen. 

Dengan begitu penentu lolos atau tidaknya anda menjadi CPNS 2021 adalah tes SKB. 

Orang yang mendapat nilai biasa-biasa saja di tes SKD bahkan bisa menyalip pelamar yang tes SKDnya bagus jika dia mendapatkan nilai baik di tes SKB. 

Oleh karena itu, jangan patah semangat ketika kalian memperoleh nilai SKD rendah. 

Sebab  masih ada harapan membalasnya di tes SKB. 

8 PENYEBAB GUGUR DI SELEKSI ADMINISTRASI

Banyak pelamar CPNS sebelumnya, yakni CPNS 2019 atau CPNS 2018 yang gugur pada tahap seleksi administrasi. 

Ada berbagai penyebab mereka gugur dalam seleksi administrasi. 

Ini daftar penyebab gugur di seleksi administrasi CPNS : 

1. Salah pilih formasi jabatan 

Kesalahan memilih formasi jabatan adalah salah satu penyebab gugurnya seseorang dalam seleksi administrasi. 

Contohnya adalah ketika seseorang berijazah Sarjana Sastra Indonesia melamar formasi jabatan yang mengharuskan pelamarnya bergelar sarjana pendidikan bahasa Indonesia. 

Ya, hal itu akan menyebabkan orang tersebut gugur dalam seleksi administrasi. 

Oleh karena itu pilihlah formasi jabatan yang persyaratannya sesuai dengan ijazah kalian. 

2. Usia

Perhatikan betul usia saat melamar. 

Rata-rata instansi memberi syarat usia pelamar adalah 35 tahun 0 bulan 0 hari pada saat melamar. 

Jika kalian sudah lewat dari itu, silahkan saja coba, tetapi jika gagal tak perlu kecewa. 

Kalian masih bisa ikut PPPK. 

3. Hasil Scan tidak jelas 

Dalam pendaftaran online para pelamar diharuskan mengunggah transkrip nilai dan ijazah. 

Beberapa pelamar CPNS pernah punya pengalaman gugur lantaran memberikan hasil scan yang tidak jelas. 

Oleh karena itu, untuk menghindari hal ini, kalian harus memberikan hasil scan yang terbaik. 

4. Surat akreditasi tak sesuai tanggal ijazah

Nah, jangan lupa juga ini ya. 

Surat akreditasi kalian harus sesuai dengan tahun lulus atau tanggal ijazah. 

Jangan lampirkan surat keterangan akreditasi yang terbaru. 

Tapi harus sesuai dengan tahun lulus kalian. 

5. Salah buat surat lamaran

Nah, setiap instansi memiliki format surat lamarannya masing-masing. 

Oleh karena itu, jangan salah download ya dan jangan lupa pakai kwitansi. 

DAFTAR BERKAS YANG HARUS DISIAPKAN JELANG PENDAFTARAN

Sementara itu, ternyata tidak semua syarat pendaftaran CPNS 2021 harus disiapkan jauh-jauh hari sebelum pendaftaran.

Namun ada berkas syarat CPNS 2021 yang justru harus disiapkan beberapa hari sebelum pendaftaran dimulai. 

Ya, sejauh ini Kemenpan RB dan BKN optimis bahwa pelaksanaan CPNS 2021 bisa dimulai pada April - Mei 2021.

Sehingga tak ada salahnya para calon pelamar sudah mulai menyiapkan berkas dari sekarang. 

Apa saja yang mesti disiapkan, mari simak satu per satu: 

1. Ijazah

Scan ijazah anda dengan jelas dan pastikan seluruhnya dapat terbaca. Ini dapat disiapkan jauh sebelum pendaftaran.

2. Transkrip nilai

Lakukan scan dengan jelas dan pastikan dapat terbaca dengan baik. Ini dapat disiapkan jauh sebelum pendaftaran.

3. Surat keterangan akreditasi.

Jika di ijazah kalian tidak ada keterangan akreditasi, maka sebaiknya minta surat ini. 

Tentu saja yang dipakai adalah akreditasi sesuai tahun lulus ijazah. Ini dapat disiapkan jauh sebelum pendaftaran.

4. Surat keterangan sehat

Surat keterangan sehat sebaiknya jangan dibuat dari sekarang karena ada masa berlakunya. 

Sebaiknya surat ini dibuat menjelang pendaftaran dibuka atau saat pendaftaran sudah dibuka. 

5. TOEFL

Beberapa instansi memberlakukan syarat Toefl tetapi cukup prediction toefl.

Ini bisa kalian buat dari sekarang, atau menjelang pembukaan pendaftaran.

Tapi jangan lupa perhatikan masa kedaluwarsa toefl.

BISAKAH BULAN APRIL?

SEMENTARA itu, sejauh ini pendaftaran CPNS 2021 disebut akan mulai dibuka antara bulan April, Mei, Juni 2021.

Tentu saja ini kabar bahagia jika sampai CPNS 2021 bisa dibuka di awal-awal tahun.

Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah apakah mungkin CPNS 2021 bisa mulai pada April, Mei, atau Juni 2021. 

Sebab pengalaman sebelumnya CPNS selalu mundur dari waktu perkiraan. 

Untuk mengetahui hal itu,  akan menunjukkan data dimulainya pelaksanaan CPNS tiga tahu ke belakang. 

Ini setidaknya bisa jadi gambaran apakah dimulainya pendaftaran CPNS 2021 bisa sebelum Juni atau tidak. 

Dari tiga kali CPNS tahun sebelumnya, tidak pernah ada pendaftara nCPNS dimulai sebelum bulan Juni. 

Bahkan pendaftaran CPNS selalu meleset dari bulan perkiraan awal. 

Mari kita simak dari data dan fakta dari pelaksanaan CPNS dalam tiga tahun belakangan. 

Pada CPNS 2017, pendaftaran baru dimulai pada 11 September 2017. 

Pada CPNS 2018, pendaftaran baru dibuka pada 26 September 2018. 

Sedangkan pada CPNS 2019 pendaftara dimulai pada November 2019. 

Uniknya, pada awalnya baik CPNS 2017, CPNS 2018, dan CPNS 2019, seluruhnya memperkirakan waktu pendaftaran bakal dimulai pada bulan Juni. 

Melihat hal itu, sehingga selalu ada kemungkinan waktu pendaftaran mundur 3 bulan atau 5 bulan dari waktu perkiraan awal. 

Sehingga bisa diperkirakan pendaftaran CPNS 2021 sebenarnya mungkin saja baru bisa  antara bulan Juli, Agustus, September, Oktober, atau November 2021. 

Hal itu lantaran sampai saat ini sudah ada 3 perkiraan waktu kapan pendaftaran CPNS 2021 dimulai, yakni bulan April, mei, atau Juni. 

Sehingga jika ditarik mundur tiga sampai lima bulan, maka pendaftaran CPNS 2021 bisa saja baru akan dibuka pada bulan Juli, Agustus, September, Oktober, atau November 2021. 

Ya,  namun ini hanya perkiraan berdasarkan pengamalan pelaksanaan CPNS tiga tahun belakangan. 

DAFTAR INSTANSI DAN FORMASI JABATAN BERGAJI TINGGI

Selain menyiapkan diri, peminat CPNS 2021 pasti mulai memikirkan berapa besaran gaji yang akan mereka terima di formasi jabatan dan instansi yang mereka pilih. 

Jika ini berpendapatan besar, kalian harus memilih instansi dan formasi jabatan yang tepat. 

Jangan sampai salah pilih. 

Kesalahan pilih instansi dan formasi jabatan bisa berpengaruh terhadap penghasilan. 

Ya, Menjadi PNS memang bisa membuat seseorang lebih cepat kaya.

Oleh karena itulah  memberikan panduah cara memilih instansi yang tepat agar kalian cepat jadi kaya. 

Paling utama yang harus dicek adalah instansi dan kelas jabatan formasi yang kalian pilih. 

Karena kelas jabatan formasi nantinya akan berpengaruh terhadap tunjangan kinerja yang diperoleh. 

Selain itu, instansi tentu saja berpengaruh karena  ada instansi yang memang memilki standar tunjangan kinerja tinggi. 

Lalu ada pula jabatan tertentu yang kelas jabatannya tinggi sehingga pada akhirnya berpengaruh pada tunjangan kinerjanya. 

Lalu instansi apa saja yang memiliki tunjangan kinerja PNS tertinggi?

Ya, diketahui bahwa tunjangan kinerja PNS memang lebih besar dari gajinya. 

Gaji PNS golongan IIIA rata-rata ada di angkan Rp 2,4 juta. 

Namun, tunjangan kinerjanya bisa beragam tergantung kemampuan daerah dan instansi. 

Oleh karena itu jika kalian mendaftar CPNS 2021 untuk memperoleh pendapatan besar, maka jangan salah pilih instansi. 

Inilah daftar instansi dengan tunjangan kinerja terbesar di Indonesia : 

1. Pemprov DKI Jakarta

Jika ingin berpenghasilan besar, maka lamarlah CPNS DKI Jakarta pada CPNS 2021.

Tunjangan kinerja PNS golongan IIIA di Pemprov DKI bisa mencapai Rp 8 juta bahkan lebih. 

Artinya jika ditambah gaji pokok dan tunjangan lainnya, seorang PNS baru golongan IIIA di Pemprov DKI bisa memperoleh take home pay sebesar Rp 13 juta sampai Rp 15 juta. 

Bayangkan, itu kalian peroleh ketika baru diangkat menjadi PNS. Menggiurkan bukan. 

2. Mahkamah Agung

Tunjangan kinerja di Mahkamah Agung juga tidak main-main. 

Seorang PNS golonga IIIA di Mahkamah Agung bisa memperoleh penghasilan.

PNS Mahkamah Agung golongan IIIA apabila jabatannya berada di kelas jabatan ke 8, maka bisan memperoleh tunjangan kinerja sampai Rp 7 juta sebulan. 

Artinya jika ditambah gaji pokok dan tunjangan lainnya, seorang PNS Mahkamah Agung bisa mendapat take home pay Rp 10 juta per bulan. 

Tapi kalian harus perhatian kelas jabatan yang kalian lamar. 

Analisis perkara peradilan di MA masuk kelas jabatan ke 7, sehingga tunjangan kinerjanya hanya sekitar Rp 5,5 juta. 

Jadi pilihlah jabatan yang kelas jabatannya ke 8 agar dapat Tukin mencapai Rp 7 juta per bulan. 

3. Pemprov Jawa Timur

Take home pay PNS Pemprov Jawa Timur yang baru masuk disebut bisa mencapai Rp 12 juta. 

4. Pemprov Kalimantan Timur

Begiutu juga Pemkot Kaltim, PNS golonga IIIA baru masuk bisa memperoleh penghasilan Rp 12 juta per bulan.

5. Pemkot Bandung

Pemkot Bandung juga memiliki tunjangan kinerja yang besar untuk PNS baru. 

Sehingga PNS baru di sana bisa memperoleh take home pay sampai Rp 12 juta per bulan. 


TRIK LOLOS CPNS 2021

Para pelamar CPNS kerap bingung apakah harus memilih formasi jabatan yang kuotanya besar atau kecil. 
Kebingungannya adalah soal persaingannya, apakah lebih berat di formasi jabatan yang kuotanya banyak atau sedikit. 

Para pelamar CPNS 2021 juga pasti akan mengalami kebingungan seperti ini. 

Sebagai contoh, pada CPNS 2019 terdapat banyak formasi untuk lulusan SMA. 

Di Kemenkumham, formasi untuk lulusan SMA kuotanya cenderung besar, mencapai ribuan. 

Tetapi di Kementerian KLHK, formasi untuk lulusan SMA cenderung sedikit. Kuotanya paling hanya 1 untuk setiap balai taman nasional.

Begitu juga untuk formasi sarjana hukum. Di Mahkamah Agung, kuota formasi jabatan yang menerima lulusan hukum bisa mencapai 200 kursi untuk satu formasi jabatan. 

Sementara di instansi lain baik pemda, pemprov, maupun kementerian penerimaan kuota untuk sarjana hukum di tiap formasi jabatan hanya berkisar antara 1 kursi sampai 9 kursi. 

Ya, lalu para pelamar CPNS pasti bingung harus mendaftar instansi mana jika dihadapkan demikian. 

Mari kita simak beberapa datanya. 

Jabatan pengelola bantuan hukum di Kemenkumham di mana kuotanya adalah 79 kursi, nilai akhir tertinggi 82.800, dan terendah yang lulus atau urutan ke 79 adalah 75.560. 

Formasi jabatan analis hukum direktorat tindak pidana dengan kuota 3 kursi, pelamar nilai tertinggi adalah 75.320, dan terendah adalah 68.000

Formasi analis perkara peradilan mahkamah agung dengan kuota 262 kursi, skor tertinggi adalah 93.560, dan skor terendah yang lulus atau urutan 262 adalah 65.920. 

Namun, Analis Hukum Kementerian KLHK penempatan Balai Pengamanan dan penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan wilayah Maluku dengan jumlah kuota 1 kursi, skor pelamar yang lulus hanya 50.760.

Bahkan di beberapa jabatan polisi kehutanan, ada yang skor lulusnya hanya 64, tetapi penempatannya di luar pulau jawa. 

Data ini mengartikan bahwa sebaran angka kelulusan sangat beragam. Jika beruntung, anda bisa mendapat saingan lemah, jika sedang kurang beruntung, anda bisa memperoleh saingan ketat.   

Sementara itu, untuk lulusan SMA, jabatan penjaga tahanan pria dengan kuota 50 kursi untuk lokasi penempatan Kepulauan Riau, nilai tertinggi adalah 80.220, dan nilai terendah atau ranking ke 50 adalah 69.505. 

Jabatan penjaga tahanan pria dengan kuota 65 kursi untuk penempatan Kanwil Kemenkumham Banten, nilai tertinggi adalah 85.350, dan terendah dengan urutan 65 skornya adalah 69.215. 

Dari angka ini terlihat bahwa peserta urutan terbawah yang lulus pun skornya tidak tinggi. 

Skor 69 di seleksi CPNS tergolong tidak terlalu tinggi dan mudah untuk dicapai. 

Artinya para pelamar CPNS hanya perlu mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk melewati seluruh tes dengan baik. 

INSTASI DENGAN SKOR RENDAH

Selain itu, para pelamar CPNS 2021 harus punya taktik dan strategi untuk memilih formasi dan instansi. Ya, pasti ada cara jitu lolos CPNS 2021. 

Sebab hal itu akan menentukan seberapa besar peluang lolos kalian.`

Salah satu caranya adalah dengan menganalisa hasil akhir CPNS 2019 di tiap-tiap kabupaten, kota, maupun instansi. 

Hal itu akan memperlihatkan kemampuan para pelamar dari tahun ke tahun lewat skor SKD, SKB, dan hasil akhirnya. 

Baca juga: CPNS 2021 untuk Lulusan SMA, Berikut Daftar Formasi di Setiap Instansi Hingga Jadwal Pelaksanaannya

Untuk provinsi Jawa Barat, ada beberapa kabupaten yang memiliki nilai hasil akhir cukup rendah apabila dibandingkan daerah lainnya. 

Beberapa wilayah itu, antara lain : 

1. Kabupaten Pangandaran

Mereka yang lulus CPNS 2019 di Kabupaten Pangandaran cenderung memiliki nilai akhir rendah. 

Contohnya di formasi Analis Peraturan Perundang-Undangan, pelamar yang lolos hanya memiliki skor akhir 64..160. 

Begitu juga di formasi Pengelola Penyelenggaraan Diklat, skor peserta yang lolos paling tinggi adalah 58.360. 

Selain itu, di jabatan pengelola keuangan skor tertingginya hanya 62.240. 

Sedangkan formasi jabatan analis budaya skor tertingginya hanya 65.040. 

Lalu di formasi jabatan pengelola pemberantasan penyakin menular, skor tertingginya pun hanya 58.280.

Ya, melihat ini, tampaknya CPNS 2019 Kabupaten Pangandaran patut jadi incaran untuk dilamar. 

2. Kabupaten Tasikmalaya

Kabupaten Tasikmalaya juga menjadi salah satu kabupaten yang banyak CPNS yang lulus memiiki skor tak terlampau tinggi, khusus pada CPNS 2019. 

Misalnya di formasi Analis Pembangunan, nilai akhir tertinggi hanya 53.720. 

Lalu formasi Analis peraturan perundang-undangan, skor tertinggi yang lulus hanya 60.120. 

3. Kabupaten Garut

Kabupaten Garut pun di beberapa formasi memiliki skor yang tidak tinggi. 

Contohnya adalah formasi jabatan analis perencanaan di mana skor peserta yang lolos hanya 57.480. 

Berikutnya di formasi jabatan analis perencanaan anggaran, skor tertinggi yang lulus adalah 71.720, tetapi yang lolos kedua nilainya 61.160. 

Begitu juga di formasi jabatan penyusun program anggaran dan pelaporan, nilai peserta yang lolos hanya 64.920. 

Sedangkan di formasi jabatan analis sistem informasi nilai akhir tertinggi atau peserta yang lolos hanya 62.040 dan 61.920. 

Ya, artinya para pelamar CPNS 2021 yang sudah sangat ingin lolos, sebaiknya benar-benar menganalisa terlebih dulu formasi jabatan atau instansi yang ingin kalian tuju. 

Lalu berikutnya sesuaikan dengan kemampuan, caranya adalah dengan berlatih dan menghitung skor sendiri.

Dengan cara itu maka kalian akan tahu lebih awal apakah mungkin lolos atau tidak. 

INI 3 HAL YANG BELUM DIPUTUSKAN DALAM CPNS 2021

Sementara itu, pelaksanaan CPNS 2021 disebut akan dimulai antara April, Mei, dan Juni 2021.

Untuk mengikuti seleksi CPNS 2021, para calon peserta butuh tahu berbagai hal secara rinci. 

Tapi sampai saat ini segala hal tentang CPNS 2021 memang belum rinci. 

Sebab ada sejumlah hal penting yang memang belum diputuskan. 

Baca juga: CPNS 2021 untuk Lulusan SMA, Berikut Daftar Formasi di Setiap Instansi Hingga Jadwal Pelaksanaannya

Apa saja hal penting yang belum diputuskan terkait CPNS 2021? 

1. Ketentuan Syarat Akreditasi

Setiap tahun, setiap instansi memiliki syarat berbeda-beda menyangkut akredit program studi. 

Ada yang meminta minimal akreditas B, ada juga yang meminta cukup terakreditas BAN-PT. 

Salah satu instansi yang meminta syarat akreditasi B adalah Kejaksaan Agung. 

Sementara instansi yang meminta syarat cukup terakreditasi cukup banyak , terutama di Pemda maupun Pemprov DKI. 

Nah, untuk CPNS 2021, hal ini belum diketahui. 

Kepala BIro Humas BKN, Paryono, mengatakan, hal itu belum bisa dipastikan lantaran Permenpannya belum keluar. 

"Ini aturannya (Permenpan) belum keluar, jadi kita lihat saja nanti aturannya seperti apa," kata Paryono , Sabtu (9/1/2021). 

2. Nilai CPNS 2019 Bisa Dipakai Lagi atau tidak 

Pada CPNS 2019, para pelamar CPNS 2018 yang berstatus P1/L diperbolehkan tidak mengikuti SKD dan menggunakan skor SKD pada CPNS 2018. 

Nah, aturan ini cukup menguntungkan bagi mereka yang memperoleh nilai SKD cukup besar pada CPNS 2018. 

Tentu saja para pelamar CPNS 2019 yang memiliki skor SKD besar pun menginginkan hal ini kembali diperbolehkan pada CPNS 2021. 

"Ini juga nanti akan diatur, seperti yang sebelumnya diatur dalam Permenpan," kata Paryono. 

3. Formasi CPNS

Kepala BKN Bima Haria Wibisana yang mengungkapkan, ada beberapa tahapan yang harus diberlakukan terlebih dahulu sebelum tes CPNS 2021 dilaksanakan. 

"Pertama, daerah atau instansi perlu menghitung ulang kebutuhan cpns nya untuk 5 tahun," kata Bima dalam sebuah jumpa pers secara virtual, beberapa hari lalu. 

"Setelah mereka mengetahui kebutuhan untuk 5 tahun itu, mereka membaginya  dalam periode tahunan," lanjut Bima. 

"Jadi tidak hanya sekedar membagi 5, tapi tahu berapa tahun pertama, kedua, dan tahun kelima," jelas Bima

Hal itu diperlukan karena saat ini banyak sekali CPNS atau PNS yang meminta pindah lokasi sehingga kebutuhan di masing-masing instansi jadi berubah

Setelah setiap instansi melaporkan kebutuhan formasi itu kepada Kemenpan RB, maka baru bisa ditetapkan formasinya. 

Bima memperkirakan  formasi sudah bisa ditetapkan pada Mei 2021. oleh karena itu, ujar Bima, untuk pelaksanaan tesnya diperlukan waktu paling lambat juni sudah harus dimulai.

"Hal itu agar bulan Desember 2021 sudah bisa diselesaikan seluruh prosesi CPNSnya," kata Bima

 di tengah pandemi covid-19. 

Hal itu lantaran saat CPNS 2019, tidak ada satupun lokasi penerimaan CPNS 2019 di Indonesia yang menjadi klaster covid-19. 

Hal itu pertanda penerapan protokol kesehatan berjalan baik, sebab pada SKB CPNS 2019, pihaknya tetap memperbolehkan peserta yang suhu badannya tinggi, reaktif, bahkan positif untuk tetap mengikuti SKB CPNS 2019.