Ketum FHNK2 PGHRI Rela Jadi Kuli Bangunan Untuk Tambahan Penghasilan

Ketum FHNK2 PGHRI Rela Jadi Kuli Bangunan Untuk Tambahan Penghasilan
Pengurus Forum Honorer Non-Kategori Dua Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (FHNK2 PGHRI) usai rapat dengar pendapat umum di Komisi X. Foto dokumentasi pribadi 

Ketua Umum DPP Forum Honorer Nonkategeri Dua Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (FHNK2 PGHRI) Raden Mas Sutopo Yuwono menyesalkan tindakan para oknum pengurus yang memperdaya kawan-kawannya demi mendapatkan uang.

Semestinya saat-saat seperti ini saling bahu membahu agar banyak guru honorer yang lulus seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021.

Sutopo mengaku, beberapa kali forum yang dipimpinnya diserang fitnah.

Dituding menarik dana kepada guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik). Namun, kata Sutopo, tudingan itu tidak terbukti sebab pengurus PGHRI dilarang keras menarik dana kepada anggota.

"Saya sering menggunakan dana pribadi untuk perjuangan makanya saya jadi kuli bangunan untuk cari tambahan," kata Sutopo , Minggu (14/3).

Sebagai guru, Sutopo mengaku tidak malu menjadi kuli bangunan untuk tambahan penghasilan.

Dia memilih mengerjakan pekerjaan tersebut karena tidak mau membebankan soal keuangan kepada anggotanya.

Tidak dipungkirinya, perjuangan mendapatkan status aparatur sipil negara (ASN) PPPK butuh dana.

"Saya prihatin dan menyesalkan bila masih ada saja yang menjanjikan lulus PPPK tanpa tes," ucapnya. 

Dia memastikan itu bukan anggota atau pengurus FHNK2 PGHRI.

Sutopo juga menegaskan DPP FHNK2 PGHRI tidak pernah menarik iuran sejak 2015 hingga saat ini, apalagi menjanjikan PNS atau PPPK tanpa tes.

Sikap PGHRI itu, lanjutnya, sudah disampaikan kepada pemerintah, DPR RI, dan PGRI.

Dia menjamin, pengurus PGHRI clear and clean

"Kalau ada, saya keluarkan dari FHNK2 PGHRI," tegasnya. (esy/jpnn)