Indonesia memerlukan banyak Polisi Kehutanan (Polhut) untuk menjaga eksistensi hutan. Jika kamu berminat, simak syarat berikut ini ya!
Seperti sudah diulas dalam bagian sebelumnya, Polhut bertugas untuk menjaga dan menindak pelaku kejahatan yang mengusik kelangsungan ekosistem hutan. Mereka akan rutin berpatroli untuk mengamankan kawasan hutan dari orang-orang yang hendak mencuri hasil hutan, termasuk flora dan fauna yang hidup di sana.
Bila traveler ingin menjadi seorang Polhut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah soal pendaftaran. Setiap calon Polhut dapat mengikuti seleksi CPNS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan memilih formasi Polisi Kehutanan.
Syarat yang harus dipenuhi antara lain pendidikan minimal lulusan SMK, D3, S1 hingga S2. Lalu khusus untuk Polhut, harus memiliki tinggi badan minimal 165 cm (untuk laki-laki) dan 160 cm (untuk perempuan) dengan Indeks Massa Tubuh ideal.
Calon Polhut juga tak boleh buta warna, tidak berkaca mata (minus/plus) dan tidak cacat badan. Syarat berikutnya adalah tidak pernah mengalami patah tulang.
Namun di samping syarat-syarat tadi, Kepala Satuan (Kasat) Polhut Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Ida Rohida menyampaikan ada modal utama yang harus dimiliki calon Polhut.
"Kalau mau jadi Polhut harus berjiwa pejuang, petualang, dan komitmen untuk berdiri di bidang hukum,"kata Ida.
Ida menjelaskan, jika sudah menjadi Polhut, mereka akan dihadapkan pada berbagai kasus yang melibatkan penegakan hukum tegas. Oleh sebab itu, calon Polhut harus berani baik dalam hal menjelajahi hutan sampai berhadapan dengan pelaku kejahatan.
Namun tak perlu khawatir, para calon Polhut yang lolos seleksi nantinya tetap akan mengenyam pendidikan kepolisian. Di sana mereka akan digembleng secara fisik dan pengetahuan soal hukum.
"Nanti diajarkan kemampuan kepolisian dasar dan pengetahuan kepolisian untuk mengetahui tindakan pidana, kejahatan, motif-motif, barang bukti, mengolah TKP, penyidikan, dan intelijen," ujarnya.
Selain itu, para calon Polhut juga harus siap ditempatkan bekerja di mana saja. Ida mengatakan, biasanya akan jarang Polhut baru ditempatkan di Jawa. Umumnya mereka akan dikirimkan ke daerah di luar Pulau Jawa yang kasus kejahatan terhadap hutannya masih relatif tinggi.
(pin/ddn) Detik