Antrean pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Pidie Jaya, Aceh mengular dan tanpa jaga jarak. Pelamar pun harus rela menunggu hingga empat jam untuk menyerahkan berkas pendaftaran.
Penyerahan berkas CPNS dilakukan di salah satu gedung di kompleks perkantoran Bupati Pidie Jaya. Pelamar dari berbagai kabupaten itu ada yang sudah menunggu di lokasi sejak pukul 06.00 WIB.
"Saya datang jam 7 tadi pagi sudah ramai sekali yang antre. Tapi panitia baru membuka pendaftaran jam 9," kata seorang pendaftar CPNS , Kamis (15/7/2021).
Setelah mengantre sekitar empat jam, dia mengaku baru mendapat giliran untuk menyerahkan berkas pendaftaran. Dia menilai, panitia tidak tegas ke peserta untuk meminta menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Panitia cuma sekedar mengimbau jaga jarak, tapi tidak tegas. Yang saya sesali kenapa di tengah pandemi gini harus menyerahkan berkas secara langsung, kenapa tidak secara daring saja," ucapnya.
Antrean Pendaftaran CPNS di Pidie Jaya Aceh Mengular dan Berkerumun (Foto: Istimewa) |
Di Luar Prediksi
Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Pidie Jaya, Fakhri A Muthaleb mengatakan, panitia sudah membuat batas-batas bagi pelamar saat mendaftar seperti batas berdiri hingga batas meja saat menyerahkan berkas. Namun membeludaknya peserta disebut di luar prediksi.
"Ini membeludak di luar prediksi kita, semua hampir seluruh dari daerah Aceh ke daerah kita. Formasi yang diterima di Pidie Jaya lebih besar dibandingkan daerah lain," kata Fakhri saat dikonfirmasi wartawan.
Menurutnya, panitia sudah mengimbau peserta untuk mematuhi prokes. Pengamanan di lokasi, katanya, dilakukan Satpol PP dengan melibatkan polisi hingga dinas perhubungan.
"Upaya (untuk menambahkan personel pengamanan) sedang kita lakukan. Kejadian ini di luar prediksi," ujarnya.
Fakhri juga mengungkapkan alasan peserta harus menyerahkan berkas secara langsung. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya berkas yang diunggah peserta mengalami masalah.
"Fungsi offline ini juga untuk membantu CPNS karena pengalaman tahun lalu ada yang memasukkan berkas via online tapi error sehingga merugikan peserta," jelasnya.
"Dengan datang sendiri, bila ada berkas yang salah bisa dilakukan perbaikan," lanjutnya.
(agse/mae) detik