Untuk mendapatkan sertifikat SKD cukup mudah. Peserta yang sudah mengikuti ujian bisa langsung mengunjungi laman https://sertificat.bkn.go.id/.
Untuk mengunduh sertifikat hasil ujian SKD dan Seleksi Kompetensi, peserta CPNS dan PPPK dapat mengakses portal sertificat.bkn.go.id.
Sertifikat itu akan langsung tersedia di portal sertificat.bkn.go.id dan bisa langsung diunduh setelah mengikuti ujian.
Sertifikat hasil SKD dan Seleksi Kompetensi adalah suatu hal yang baru dalam seleksi calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2021.
BKN melalui akun Instagram @bkngoidofficial mengatakan, sertifikat tersebut merupakan suatu hadiah atau kejutan yang diberikan dalam rangka ulang tahun ke-73 BKN.
"Menginjak usia berkarya ke-73 di tahun 2021, BKN memberikan kejutan berupa hadirnya Sertifikat Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan CAT BKN yang disingkat dengan SERTIFI-CAT," tulis BKN melalui Instagram @bkngoidofficial.
Pemberian Sertifikat CAT BKN ini sebenarnya sudah dimulai sejak seleksi CASN 2021 untuk Sekolah Kedinasan.
Lalu pada seleksi CASN saat ini, pemberian sertifikat itu juga dilakukan pada peserta CPNS dan PPPK 2021 yang mengikuti ujian SKD dan Seleksi Kompetensi.
Dalam sertifikat CAT BKN itu tertera sejumlah keterangan.
Mulai dari nomor sertifikat, nama penerima atau peserta SKD, tanggal ujian serta jumlah perolehan nilai SKD yang didapat peserta.
Yaitu nilai TWK, TIU, TKP, serta total score dari ketiga tes tersebut.
Selain itu, sertifikat SKD ini juga dilengkapi dengan QR Code untuk mengecek keabsahaannya.
Pengecekan keaslian sertifikat SKD dilakukan dengan menggunakan aplikasi Validator Sertificat BKN yang bisa diunduh di Google Playstore.
Cara Dapatkan Sertifikat SKD/Seleksi Kompetensi
Untuk mendapatkan sertifikat SKD cukup mudah.
Peserta yang sudah mengikuti ujian bisa langsung mengunjungi laman https://sertificat.bkn.go.id/.
Berikut langkah-langkahnya seperti dikutip dari Instagram @bkngoidofficial.
1. Kunjungi laman https://sertificat.bkn.go.id/
2. Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Peserta
3. Selanjutnya, pilih satu dari tiga tipe seleksi yang tersedia:
- Sekolah Kedinasan
- Calon Pegawai Negeri Sipil, atau
- Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
4. Terakhir, klik tombol "Unduh".
Sementara langkah-langkah untuk cek keasliannya yaitu:
- Unduh aplikasi Validator SertifiCAT di Google Playstore
- Klik tombol scan
- Scan QR Code yang tertera pada sertifikat.
Materi SKD CPNS 2021
Berikut kisi-kisi materi SKD CPNS 2021 secara lengkap dengan passing grade-nya, seperti dikutip dari akun Instagram @bkngoidofficial.
1. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
Tes Wawasan Kebangsaan memiliki tujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:
- Nasionalisme
- Integritas
- Bela Negara
- Pilar Negara
- Bahasa Indonesia
2. Tes Intelegensia Umum (TIU)
Tes Intelegensia Umum memiliki tujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:
a. Kemampuan verbal, meliputi:
b. Kemampuan numerik, meliputi:
c. Kemampuan figural, meliputi:
3. Tes Karakteristik Pribadi (TKP)
Tes Karakteristik Pribadi memiliki tujuan untuk menilai penguasaan dan kemampuan mengimplementasikan:
- Pelayanan publik
- Jejaring kerja
- Sosial budaya
- Teknologi Informasi
- Profesional
- Anti radikalisme
Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2021
Dikutip dari Surat Keputusan Menteri PANRB Nomor 1023 Tahun 2021, berikut rincian nilai ambang batas (passing grade) SKD:
1. Formasi Umum
2. Formasi Kebutuhan Disabilitas
3. Formasi Kebutuhan Khusus Cumlaude
4. Formasi Kebutuhan Khusus DIASPORA
5. Formasi Kebutuhan Khusus Putra/Putri Papua & Papua Barat
6. Formasi Kebutuhan Dokter
7. Formasi Kebutuhan umum: Abk, Rescuer, & Pengamat gunung api
Jenis Seleksi Kompetensi PPPK 2021
Berikut penjelasan 4 rangkaian tes Seleksi Kompetensi bagi PPPK, seperti dirangkum dari postingan akun media sosial Badan Kepegawaian Negara (BKN).
1. Seleksi Kompetensi Teknis (SKT)
Seleksi ini akan menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan.
Materi soal kompetensi teknis sesuai dengan jabatan yang dilamar.
Misalnya jabatan pustakawan ahli pertama atau Dokter ahli muda, dan lain-lainya.
Untuk PPPK Guru, jumlah soal sebanyak 100 butir dengan waktu pengerjaan untuk formasi umum 120 menit dan 150 menit untuk penyandang disabilitas sensorik netra.
Sementara untuk jabatan fungsional (PPPK Non-Guru), jumlah soal sebanyak 90 dengan durasi waktu pengerjaan 120 menit untuk formasi umum dan 150 menit untuk penyandang disabilitas sensorik netra
Khusus PPPK Non-Guru, durasi waktu pengerjaan SKT digabung dengan dua tes lainnya yaitu SKM dan SKSK.
Setiap jawaban benar bernilai 5 poin dan salah 0.
Adapun pelaksanaan SKT PPPK Non Guru akan dilakukan dengan metode BKN yang diselenggarakan oleh BKN.
Sedangkan untuk PPPK Guru akan dilaksanakan dengan metode CAT-UNBK yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek.
2. Seleksi Kompetensi Manajerial (SKM)
Seleksi ini menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku dalam berorganisasi yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan terkait dengan:
- Integritas
- Kerja sama
- Komunikasi
- Orientasi pada hasil
- Pelayanan publik
- Pengembangan diri dan orang lain
- Mengelola perubahan
- Pengambilan keputusan
Jumlah soal SKM terdiri dari 25 soal.
Untuk PPPK Guru, waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes ini selama 40 menit bagi formasi umum dan 55 menit bagi penyandang disabilitas sensorik netra.
Sedangkan untuk PPPK non guru, waktu pengerjaannya sudah tergabung dengan tes SKT dan SKSK.
Untuk bobot nilai, jawaban tertinggi bernilai 4 dan terendah 1, jika tidak menjawab poinnya 0.
3. Seleksi Kompetensi Sosial Kultural (SKSK)
Seleksi ini menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip.
Hal tersebut harus dipenuhi setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi, dan jabatan, dalam peran pemangku jabatan sebagai perekat bangsa yang memiliki:
- Kepekaan terhadap perbedaan budaya
- Kemampuan berhubungan sosial
- Kepekaan terhadap konflik
- Empati
Baik untuk PPPK guru maupun non guru sama-sama memiliki 20 soal SKSK yang harus dikerjakan.
Tetapi durasi waktu pengerjaan yang diberikan untuk kedua jabatan PPPK ini berbeda.
Bagi PPPK Guru, durasi waktu untuk mengerjakan soal SKSK selama 40 menit, sudah tergabung dengan durasi waktu untuk mengerjakan tes SKM.
Sedangkan bagi PPPK Non Guru, durasi pengerjaannya selama 120 menit, sudah tergabung dengan durasi pengerjaan soal SKT dan SKM.
Jawaban tertinggi pada tes ini bernilai 5 dan terendah 1, serta tidak menjawab 0.
4. Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menilai integritas dan moralitas.
Jumlah pertanyaan yang akan diajukan dalam tes ini berjumlah 10 soal, dengan durasi total 10 menit untuk formasi umum dan 15 menit untuk penyandang disabilitas sensorik netra.
Jawaban tertinggi pada tes ini diberi poin 4 dan terendah 1.
Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi PPPK
Seperti diinformasikan Kemenpan Rb melalui akun Instagram resminya, untuk nilai ambang batas SKM dan SKSK digabung menjadi satu.
Hal itu berlaku baik untuk PPPK Guru maupun Non Guru.
Berikut adalah ketetapannya.
- SKT : berbeda tergantung pada jabatan yang dilamar.
- SKM + SKSKS : 130
- Wawancara : 24
Untuk ketetapan Nilai Kumulatif Maksimal:
- PPPK Guru
- SKT : 500
- SKM + SKSKS : 200
- Wawancara : 40
Total : 740
- Non Guru
- SKT : 450
- SKM + SKSKS : 200
- Wawancara : 40
Total : 690
Nilai ambang batas SKT berbeda tergantung pada posisi PPPK yang dilamar.
Hal itu berlaku baik untuk PPPK Guru maupun Non Guru.
Untuk itu, peserta dapat melihatnya pada dokumen terlampir di laman BKN atau Kemepan RB. (Aceh Tribun/Yeni Hardika)