SKD CPNS untuk formasi Pemerintah Kota Semarang itu sudah dilaksanakan sejak hari Minggu kemarin dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Sebelum memasuki ruang tes Computer Assisted Test (CAT) di Gedung Kearsipan Lantai 3 Unnes, para peserta diberi pengarahan terkait peraturan pelaksanaan selama ujian.
Mereka dikumpulkan di ruang steril yang disediakan oleh panitia dengan bangku yang sudah diatur jaraknya untuk menghindari kerumunan.
Di sekitar lokasi juga disediakan fasilitas tes swab antigen khusus bagi peserta yang tidak membawa surat bebas Covid-19 sebagai syarat mengikuti wajib mengikuti tes SKD.
"Syaratnya kan peserta harus swab antigen/PCR dengan hasil negatif. Tapi kalau ada yang lupa membawa atau ketinggalan, maka di lokasi disediakan fasilitas tes antigen untuk peserta Rp 80.000. Kami berikan kemudahan untuk peserta supaya tidak perlu jauh-jauh mencari fasilitas kesehatan," jelas Plt Kepala Bidang Administrasi Kepegawaian, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang Sutarni di lokasi, Senin (20/9/2021).
Sutarni menjelaskan, total peserta yang mengikuti tes SKD tercatat sebanyak 20.330 peserta untuk 1.241 formasi CPNS.
"Peserta yang memilih lokasi tes di Kota Semarang yakni di titik lokasi Unnes ada 20.328, sedangkan dua peserta memilih titik lokasi di luar negeri yaitu Kedubes RI Manila-Filipina dan Kedubes RI Denhaag-Belanda," kata Sutarni.
Peserta yang mengikuti SKD CPNS sendiri ada sebanyak 1.200 setiap hari.
Setiap hari peserta dibagi menjadi tiga sesi dimulai pukul 08.00 WIB.
Sementara per sesi diikuti oleh 400 peserta yang harus mematuhi prokes ketat.
"Peserta diwajibkan datang ke lokasi tes 90 menit sebelum ujian dimulai. Karena dipergunakan untuk registrasi dan melengkapi surat-surat persyaratan. Maka untuk sesi 1 paling tidak pukul 06.30 WIB peserta harus sudah di lokasi," ungkapnya.
Para peserta harus memenuhi persyaratan yakni swab PCR maksimal 2x24 jam atau antigen maksimal 1x24 jam dengan hasil negatif, surat deklarasi sehat dan bukti vaksin minimal dosis pertama yang diunduh melalui aplikasi PeduliLindungi.
"Hari ini ada 1.074 peserta yang hadir untuk mengikuti tes dan 126 tidak hadir. Sedangkan hari Minggu kemarin ada 1.024 peserta hadir dan 176 tidak hadir," jelas Sutarni.
Ia mengungkapkan, selama dua hari pelaksanaan Tes SKD CPNS tidak ada peserta yang dinyatakan positif Covid-19.
Apabila peserta dinyatakan positif Covid-19 harus melaporkan melalui layanan help desk atau ke nomor WhatsApp 083836048222.
"Maksimal H-1 ujian harus dilaporkan untuk nanti diberikan jadwal ulang. Kalau peserta yang sudah di lokasi ketika di cek suhu bergejala dan dites positif akan langsung disediakan ruang khusus untuk ujian. Dan pulangnya akan diantar dengan ambulans yang disediakan untuk kemudian ke tempat isolasi," ujarnya.
Pihaknya mengimbau kepada para peserta agar tidak percaya dengan oknum yang mengaku bisa menjanjikan kelolosan seleksi CPNS.
Sebab, tahapan seleksi memang sangat ketat seperti penggunaan PIN register yang akan diberikan kepada peserta SKD yang terdaftar untuk membuka sistem CAT.
"Nanti peserta juga akan difoto untuk mencocokkan wajah peserta saat pendaftaran. Ini untuk menghindari joki. Peserta wajib mencatat PIN untuk membuka CAT. Hasilnya bisa dilihat langsung melalui YouTube Channel BKN. Jadi benar-benar transparan jangan sampai ada oknum yang menjanjikan kelolosan," jelas Sutarni.
Salah satu peserta SKD CPNS, Atika Wulandari mengaku optimistis dapat mengerjakan soal-soal ujian.
Sebelumnya, ia telah mempersiapkan diri dengan rajin berlatih mengerjakan contoh soal-soal melalui buku panduan.
"Mudah-mudahan bisa keterima jadi PNS di Pemkot Semarang," harapnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Semarang menggelar ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) penerimaan calon aparatur sipil negara (ASN) selama 18 hari pada 19 September hingga 6 Oktober 2021.
Di Gedung Kearsipan Lantai 1 juga disediakan ruangan khusus untuk peserta disabilitas dan ibu hamil.kompas