Seleksi PPPK di Lhokseumawe Berakhir,Jumlah Guru yang Bisa Ikut Ujian Susulan

Jadi, menurut Ibrahim, dari 28 peserta yang tidak hadir, pihak panitia telah merekomendasi ada 10 peserta yang bisa mengikuti ujian susulan, yakni...

Seleksi PPPK di Lhokseumawe Berakhir, Ini Jumlah Guru yang Bisa Ikut Ujian Susulan

Sekdako Lhokseumawe, T Adnan, didampingo Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim, memantau proses seleksi PPPK, Rabu (15/9/2021).  
Jadi, menurut Ibrahim, dari 28 peserta yang tidak hadir, pihak panitia telah merekomendasi ada 10 peserta yang bisa mengikuti ujian susulan, yakni sembilan diantaranya dikarenakan saat ujian berlangsung tidak dapat menujukan surat rapid antigen.

Sebanyak 725 guru yang saat ini masih berstatus honorer di Kota Lhokseumawe, mulai Senin (13/9/2021) telah mengikuti ujian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sampai dengan  Kamis (16/9/2021) atau hari terakhir ujian, sudah ada puluhan guru yang tidak hadir.

Bagi yang tidak hadir, ada yang memang bisa mengikuti ujian susulan, ada yang langsung direkomendasi mengikuti ujian tahap II, serta ada yang masih belum ada kabar sama sekali ke pihak panitia seleksi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim, awalnya kembali menjelaskan, untuk di Lhokseumawe, kali ini atau tahap pertama ini, ada 725 guru yang mengikuti ujian seleksi PPPK.

Mereka berasal dari TK , SD, SMP, dan SMA Negeri sederajat di Kota Lhokseumawe, serta pastinya pesertanya sudah terdaftar di Dapodik.

Untuk lokasi ujian seleksi PPPK, berlangsung di SMA Negeri 1 Lhokseumawe, selama empat hari, yakni 13-16 September 2021.

"Seluruh sesi seleksi sudah berakhir pada hari ini," ujar Ibrahim.

Menurut Ibrahim, selama empat hari proses seleksi, sebanyak 28 guru tidak hadir dengan berbagai alasan.

Dengan rincian, sebanyak 13 guru tidak hadir pada Senin (13/9/2021).

Untuk Selasa (14/9/2021), guru yang tidak hadir sebanyak lima orang.

Pada Rabu (15/9/2021), jumlah guru yang tidak hadir juga lima orang.

Begitu juga pada Kamis hari ini, guru yang tidak hadir sebanyak lima orang.

"Jadi bila ditotalkan, sampai selesai ujian, ada 28 guru yang tidak hadir, sembilan diantaranya tidak dapat menujukan surat rapid antigen, satu karena faktor geografis di jalur transporasi, tiga sakit, dan sisanya tidak ada kabar sama sekali," pungkas Ibrahim.

Jadi, menurut Ibrahim, dari 28 peserta yang tidak hadir, pihak panitia telah merekomendasi ada 10 peserta yang bisa mengikuti ujian susulan, yakni sembilan diantaranya dikarenakan saat ujian berlangsung tidak dapat menujukan surat rapid antigen.

Satu lagi, karena faktor geografis, adanya bencana alam di jalur transportasi peserta tersebut, hingga tidak bisa hadir ke lokasi ujian.

"Jadi, 10 peserta tersebut berkesempatan mengikuti ujian susulan pada 18 September 2021 ini," katanya.

Disebutkan juga, tiga peserta lainnya yang tidak hadir sudah melapor dal kondisi sakit. Maka bagi ketiganya direkomendasi untuk mengikuti seleksi pada tahap dua nantinya.

"Jadi, dari 28 yang tidak hadir, total yang sudah ada kabar ke panitai 13 orang. Selebihnya tidak ada kabar sama sekali," pungkasnya.

Tiga hari sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim menjelaskan,

Saat peserta datang ke lokasi ujian, maka wajib membawa surat tes antigen dengan hasil negatif.

Sedangkan bila ada peserta yang tidak dapat membawa dokumen asli tes antigen dengan hasil negatif karena sedang reaktif atau sedang terpapar Covid-19, pada hari ujian, maka dipastikan peserta tersebut harus mengikuti seleksi pada sesi susulan

Sesi susulan akan berlangsung pada 18 September 2021 ini.

"Tapi bila saat sesi susulan, seorang peserta masih dalam kondisi terpapar Covid-19, maka dinyatakan peserta tersebut tidak mengikuti seleksi tahap satu.

"Tapi mereka bisa mengikuti seleksi susulan, pada tahap kedua atau tahap selanjutnya," katanya.

Dijelaskan Ibrahim, dasarnya kuota PPPK yang diterima di Kota Lhokseumawe pada tahun ini, untuk guru SD dan SMP sebanyak 375 orang. Ditambah seratusan untuk guru tingkat SMA.

Sehingga seleksi yang berlangsung mulai Senìn besok hingga Kamis mendatang, merupakan seleksi tahap pertama yang dikhususkan bagi guru di sekolah negeri dan sudah terdaftar di Dapodik.

Sedangkan seleksi tahap kedua, lanjut Ibrahim, akan berlangsung pada Oktober 2021 mendatang.

Pesertanya adalah guru dari sekolah swasta dan guru sekolah negeri yang tidak lulus pada seleksi tahap pertama.

"Jadi bila ada guru yang saat ini tidak bisa mengikuti seleksi karena sedang terpapar Covid-19 atau reaktif setelah tes antigen, maka bisa mengikuti sesi susulan. Bila pada sesi susulan tetap masih terpapar, maka bisa mengikuti seleksi pada tahap kedua nantinya," terangnya.

Ditambahkan, setelah seleksi tahap kedua pada Oktober 2021 mendatang, juga akan ada lagi seleksi tahap ketiga yang jadwalnya pada Desember 2021.

"Peserta seleksi tahap ketiga nantinya akan diikuti peserta yang tidak lolos pada seleksi tahap kedua dan peserta dari luar Kota Lhokseumawe, itu pun bila ada," pungkas Ibrahim.(*)Aceh Tribun