4 Cara Licik Calo CPNS Cari Mangsa

Ilustrasi Tes CPNS
Foto: Ilustrasi/Luthfy Syahban

Selama masa penerimaan calon PNS atau sekarang disebut Aparatur Sipil Negara (ASN) sering terjadi penipuan menjanjikan pengangkatan PNS dengan cara-cara tertentu. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pun mengimbau masyarakat cermat mengenali modus penipuan yang dilakukan para calo.

Mereka kerap menjanjikan kelulusan menjadi PNS dengan meminta imbalan tertentu. Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih menjelaskan ada beberapa gelagat calo yang harus dikenali dan diwaspadai masyarakat.

"Pertama, biasanya calo berusaha mendekati kita, bersikap mengenal, dan berada di sekeliling kita. Di tahap ini mereka sedang melakukan pendekatan," terang Sri dikutip dari keterangan tertulis KemenPAN-RB, Sabtu (16/10/2021).

Kedua, setelah melakukan pendekatan, calo tersebut akan memberi nomor dan menginformasikan bahwa mereka bisa membantu untuk meluluskan peserta menjadi CPNS.

Ketiga, untuk lebih meyakinkan, calo juga akan menyatakan kedekatannya dengan pejabat instansi terkait, terutama dengan pejabat di Kementerian PANRB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai pelaksana teknis seleksi.

"Bahkan, tak jarang para calo tersebut berada di sekitar kantor instansi yang mempunyai regulasi tentang perekrutan," ungkap Sri.

Keempat, mereka bisa saja menyerupai pegawai Kementerian PANRB, baik dari segi pakaian seperti batik atau bahkan mengikuti seragam kami.

Ini yang harus benar-benar diwaspadai oleh masyarakat dan para generasi muda yang ingin jadi PNS," tegas Sri

Masyarakat harus bijak ketika dihadapkan dengan situasi tersebut. Melakukan cross check dan konfirmasi kepada instansi yang ditawarkan adalah salah satu upaya untuk menghindarkan diri dari penipuan.

Dia menambahkan pelaksanaan seleksi CPNS tidak dipungut biaya, sehingga jika ada yang meminta imbalan untuk bisa jadi PNS, masyarakat patut curiga. Menurutnya, seluruh calon ASN juga sudah harus mulai memahami core values BerAKHLAK yang harus diterapkan seluruh ASN, terutama pada nilai Akuntabel dan Kompeten.

Hal tersebut tak hanya didasari atas penerapan ujian berbasis komputer yang hasilnya bisa dilihat secara real-time saja, tapi juga mengedepankan kompetensi peserta untuk dapat melewati nilai ambang batas dengan melakukan tes secara mandiri dan jujur.

(hns/hns) detik