BKN: Banyak Masyarakat Mau Jadi ASN Tanpa Jalur Semestinya

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana berjalan untuk menjalani pemeriksaan di Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta, Selasa (22/6/2021). Bima Haria Wibisana yang hadir melalui pintu belakang untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran HAM dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) dari 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp. 
ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYATKepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana berjalan untuk menjalani pemeriksaan di Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta, Selasa (22/6/2021). Bima Haria Wibisana yang hadir melalui pintu belakang untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran HAM dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) dari 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkapkan banyak masyarakat yang mau menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Namun ia mengungkapkan tak semua masyarakat tersebut mau mengikuti aturan dan masuk melalui jalur resmi yaitu tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau ASN. Salah satunya dengan menggunakan calo.

"Masyarakat ternyata masih banyak yang menginginkan masuk ASN tanpa jalur yang semestinya. Jadi sebetulnya dua-duanya salah, calonya salah dan masyarakat yang percaya juga salah," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (7/10/2021).

Salah satu cara mencegah kongkalikong rekrutmen ASN yaitu dengan penggunaan sistem teknologi Computer Assisted Test (CAT). Sistem tersebut sudah dipakai selama 7 tahun terakhir.

Bima mengatakan BKN terus mengembangkan sistem CAT. Salah satunya yaitu dengan inovasi baru pendeteksi wajah para peserta CPNS atau CASN agar menghindari terjadinya percaloan di lokasi ujian.

Meskipun para calo CPNS masih berkeliaran, Bima menyebut tidak ada yang bisa menggadaikan sistem CAT agar seseorang bisa masuk menjadi ASN secara tidak wajar, meski itu anak pejabat sekalipun.

Sebelumnya, kasus dugaan penipuan masuk calon pegawai negeri sipil (CPNS) kembali muncul. Bahkan, kali ini anak penyanyi Nia Daniati, Olivia Nathania, terseret dalam dugaan kasus tersebut.

Menanggapi hal itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, para calo memang kerap muncul saat seleksi CPNS dibuka.

Oleh karena itu kata dia, Kementerian PAN-RB selalu berpesan agar para peserta maupun orangtua peserta CPNS tidak tergiur dengan iming-iming yang ditawarkan para calo tersebut.

"Kementerian PAN-RB serta BKN rutin menginfokan, jangan percaya calo yang menawarkan kemudahan-kemudahan karena proses ujian CPNS terbuka dan transparan," ujarnya melalui pesan singkat , Jakarta, Jumat (1/10/2021).kompas