Bagi peserta yang ingin mengecek kembali hasil pengumuman tersebut dapat melihatnya di laman gurupppk.kemdikbud.go.id.
Di media sosial, warganet ramai membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Terlihat, pesan yang dikirimkan Kemendikbud Ristek berisi ucapan selamat karena pelamar telah dinyatakan lulus pada formasi guru aparatur sipil negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Salah satu warganet yang mengunggah tangkapan layar pesan WhatsApp tersebut adalah akun Facebook ini pada Selasa (12/10/2021).
Dalam keterangan unggahannya, ia sempat mengira bahwa pesan itu berasal dari nomor penipu.
"Alhamdulillah semalam dapat WhatsApp dari Kemendikbud, takut juga saya kira akun tipu-tipu ternyata akun resmi Ditjen GTK Kemendikbud, rupanya benar kalau ucapan selamat untuk yang lulus resmi di tahap 1. Alhamdulillah yaa Allah," tulis dia.
Sementara akun Facebook ini yang juga mengunggah tangkapan layar pesan WhatsApp dari Kemendikbud itu mengaku tak mudah untuk mendapatkan pesan tersebut.
Menurut dia, diperlukan kerja keras hingga terasa perjuangannya.
"Bukan hal mudah untuk mendapatkan WA ini, karena terasa sekali perjuangannya. Semoga saya dapat menjalankan tugas ini mengabdikan diri kepada negeri," demikian narasi yang ia tulis, Selasa (12/10/2021).
Benarkah pesan tersebut berasal dari Kemendikbud Ristek?
Penjelasan Ditjen GTK Kemendikbud
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek Nunuk Suryani membenarkan adanya pesan WhatsApp itu.
"Ini benar (dari Kemendikbud Ristek)," ujar Nunuk Rabu (13/10/2021) siang.
Nunuk tidak menjawab saat ditanya lebih lanjut mengenai pesan WhatsApp yang dikirimkan Ditjen GTK Kemendikbud Ristek tersebut.
Isi pesan WhatsApp
Berikut isi pesan WhatsApp dari Kemendikbud Ristek:
"Pengumuman Hasil Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2021
Selamat kepada Ibu/Bapak "Nama Pelamar" telah dinyatakan Lulus Formasi Guru ASN PPPK.
Kami sampaikan terima kasih atas semangat dan perjuangan Ibu/ Bapak dalam mengikuti seleksi tahap I Guru ASN PPPK Tahun 2021.
SELAMAT menggunakan kesempatan ini untuk semakin bersemangat mengabdi bagi negeri, melayani dengan tulus hati, serta mendorong kemerdekaan belajar anak-anak Indonesia.
Mari dukung dan beri semangat kepada rekan-rekan guru yang lain agar memfokuskan energi serta konsentrasi untuk mengikuti kesempatan kedua dan ketiga seleksi Guru ASN PPPK".
Pelamar yang tidak lolos tahap I
Melansir laman resmi PPPK Guru, bagi pelamar yang tidak lolos seleksi tahap I, dipersilakan memilih kembali formasi dalam instansi kewenangan yang sama.
Seleksi kompetensi tahap II ini dapat diikuti oleh peserta dari sejumlah golongan.
Pertama, guru non-ASN yang mengajar di Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh instansi daerah dan terdaftar sebagai guru di Dapodik yang tidak lulus seleksi kompetensi I.
Kedua, tenaga honorer eks Kategori II sesuai database tenaga honorer Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang tidak lulus seleksi kompetensi I.
Ketiga, guru swasta yang mengajar di Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan terdaftar sebagai guru di Dapodik.
Keempat, lulusan Pendidikan Profesi Guru yang belum menjadi guru dan terdaftar di database lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kemdikbud Ristek.
Catatkan rekor
Tahun ini, rekrutmen PPPK guru mencatatkan rekor jumlah formasi terbanyak sepanjang sejarah, 506.247 usulan formasi.
Dari 506.247 formasi, hanya 326.476 formasi yang ada pelamarnya, dengan total pendaftar yang teregistrasi ada 925.637 orang.
Artinya, ada 179.771 formasi kosong atau tidak ada pelamarnya. Tahun ini, ada tiga kali seleksi dalam rekrutmen PPPK guru.
Peserta seleksi pertama dan kedua yang belum dinyatakan lulus, diperbolehkan mengikuti seleksi ketiga di mana seluruh jenis guru honorer dapat melamar pada formasi lintas daerah yang belum terisi.
"Kita akan terus mencoba mengisi kekosongan. Jadi pada seleksi ketiga, guru-guru benar-benar bebas untuk memilih lintas daerah," jelas Nadiem dalam rapat rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta pada 23 September 2021.
"Setelah ujian ketiga kita akan melakukan optimalisasi pengisian formasi kosong. Jadi ini ada banyak tahapnya. Ini baru seleksi tahap 1, belum sampai tahap 3, dan tahun depannya akan ada proses lagi," katanya lagi.kompas