Saat ini, ada 27 guru yang ada di SMAN Unggulan MH Thamrin. Sebanyak 17 guru sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Jadi sisanya ada 10 yang non PNS (guru honorer) yang mengikuti seleksi PPPK. Tujuannya untuk terangkat kesejahteraan mereka. Ini bagus untuk guru honorer," ungkap Kepala Sekolah SMAN Unggulan MH Thamrin, Bahari Lubis , seperti diberitakan Minggu (10/10/2021).
Selain di posisi guru, kata dia, ada beberapa staf di SMAN Unggulan MH Thamrin yang sudah berstatus PNS, yakni dari bagian tata usaha dan lainnya.
"Di kita saja ada untuk tenaga medis sendiri, sekolah lain tidak punya. Karena memang kita boarding school. Jadi punya tenaga medis," jelas dia.
Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim telah mengatakan, ada sebanyak 173.329 guru honorer yang lolos seleksi PPPK di tahap pertama.
Angka yang lolos itu merupakan bagian dari 322.665 orang yang mengikuti seleksi PPPK.
Pemerintah daerah (Pemda) sendiri mengajukan 506.252 formasi guru PPPK.
Angka itu lebih kecil dari pengajuan pemerintah pusat sebanyak 1 juta guru PPPK.
Bagi yang tidak lolos, Nadiem meminta guru honorer tidak patah semangat.
Sebab, masih ada tahap kedua dan ketiga di tahun ini.
"Masih ada ronde kedua dan ketiga di tahun ini, bagi yang tidak lolos menjadi PPPK guru," tegas dia.
Angkat status guru honorer jadi PPPK
Bagi peserta yang telah lolos seleksi, Nadiem berjanji akan segera mengangkat statusnya dari guru honorer menjadi PPPK.
Jikalau guru honorer tidak bisa mengikuti tes seleksi di tahun ini, maka bisa dilakukan pada tahun depan.
Dia optimistis jumlah guru honorer yang menjadi PPPK akan terus bertambah hingga tahun mendatang.kompas