Menteri Nadiem: 173.329 Guru Honorer Akan Diangkat Menjadi PPPK

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Rapat tersebut membahas Rencana Kerja Pemerintah Kementerian/Lembaga (RKP K/L) dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) tahun anggaran 2022. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc. 
     ANTARA FOTO/Aprillio AkbarMendikbudristek Nadiem Makarim mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Rapat tersebut membahas Rencana Kerja Pemerintah Kementerian/Lembaga (RKP K/L) dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) tahun anggaran 2022. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan, total 173.329 guru honorer yang melamar posisi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dinyatakan lolos.

Nadiem menegaskan, 173.329 akan segera diangkat menjadi guru PPPK.

“Saya ingin mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada 173.329 guru-guru honorer yang sekarang sudah mendapatkan formasi dan akan diangkat menjadi PPPK,” kata Nadiem dalam konferensi persnya, Jumat (8/10/2021).

Hasil seleksi ini juga dapat diakses oleh para peserta seleksi melalui situs gurupppk.kemdikbud.go.id/hasil_tahap_1/.

Nadiem menjelasakan, di tahun 2021 ini pemerintah pusat menyediakan 1.002.616 formasi guru PPPK.

Dari jumlah formasi tersebut, hanya 506.252 formasi yang diajukan pemerintah daerah.

Selanjutnya, hanya terdapat 322.665 formasi yang dilamar oleh guru honorer dan masih ada 183.587 formasi yang kosong.

“Yang belum terpenuhi ini kebanyakan di daerah terpencil dimana masih belum cukup gurunya yang menjadi pelamar untuk bisa mengisi posisi-posisi tersebut dan tentunya ini akan kita optimalkan di ronde kedua dan ketiga,” imbuhnya.

Menurut Nadiem, lolosnya 173.329 guru dari 322.665 pelamar formasi guru PPPK merupakan angka yang cukup besar.

Nadiem manambahkan, sebesar 53,7 persen dari formasi yang dilamar telah terpenuhi.

Sementara itu, Nadiem mengajak guru honorer yang tidak lolos seleksi I guru PPPK untuk tidak berkecil hati.

Eks CEO Go-Jek ini menegaskan, guru yang belum lolos tahun di seleksi pertama ini masih bisa mengambil tes seleksi berikutnya.

“Jadinya setiap guru honorer diberikan 3 kesempatan mengambil tes seleksi. Jadinya bisa memberikan jangka waktu untuk belajar belajar dan belajar lagi dan mencoba lagi,” tegasnya.kompas