Tips untuk lolos seleksi guru PPPK (Foto: tangkapan layar) Sebanyak tiga guru membagikan praktek baik yang mereka lakukan sehingga bisa mendapat nilai yang melampaui ambang batas dan lolos seleksi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Persiapan bisa dilakukan sejak dini sambil menunggu pengumuman dan pemilihan formasi seleksi tahap 2 guru PPPK pada 24-30 Oktober nanti.
Guru SLB Negeri Kota Langsa Provinsi Aceh, Amri Saputra mengatakan, selalu optimis dan percaya diri bisa lolos dari persaingan yang begitu ketat di seleksi guru PPPK ini selalu ditanamkan dalam dirinya. Sehingga dirinya pun selalu semangat untuk belajar dan bersiap menghadapi ujian.
“Juga selalu jaga fisik dan mental. Jangan lupa istirahat dan tidur yang cukup," ujarnya ketika ditanya bagaimana dia bisa melampaui passing grade pada seleksi tahap I pada diskusi Guru Belajar dan Berbagi-Sukses Seleksi ASN PPPK yang dipantau dari Youtube, Jumat (15/10/2021)
Amri juga mengungkapkan, dia intens melakukan latihan kecepatan membaca sehingga dia pun dengan tenang dan mampu menguasai soal serta menjawabnya dengan cepat untuk meraih passing grade tinggi.
“Akselerasi membaca saya latih karena terkait dengan time management. Jika time managemen ini bagus kita akan terhindar dari stres ketika menjawab soal dan tidak takut kehabisan waktu," ujarnya.
Selain itu dia juga rajin mencari berbagai referensi soal-soal terutama soal dengan materi high order thinking skill (HOTS). Dia meyakini jika soal seleksi PPPK akan menyajikan soal HOTS karena karakter ujian saat ini memang banyak menguji dengan karakter soal seperti ini.
“Contohnya soal-soal ketika saya mengikuti PPG ketika mengikuti ujian pengetahuan itu soal-soal pengeahuan itu soal HOTS. Jadi saya banyak baca soal yang seperti itu,” imbuhnya. >
Kemudian Siti Ratma Suryani, guru SMPN 5 Lingsar Lombok Barat, NTB menceritakan, dia menanamkan tekad dalam dirinya bahwa seleksi ini merupakan kesempatan bagus untuk peningkatan status karirnya sehingga dirinya pun belajar dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, ungkap Siti, dia juga banyak latihan soal dengan membaca buku-buku IPS kelas 7,8 dan 9 sehingga dia akan mendapat pengetahuan yang luas dalam menjawab soal ujian.
Kemudian untuk menjawab soal-soal ujian yang berbentuk pedagogi dia mengaku banyak belajar dari internet, Youtube dan juga mencari contoh soal di Google. “Saya mencari penjelasan dan pembahasan tentang soal-soal (pedagogi) tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, dengan latihan try out soal yang sudah itu dia pun bisa mengetahui berapa soal yang dia jawab betul dan skor yang didapat. Sehingga dia pun mengetahui kemampuannya dari membaca dan melatih menjawab pada try out itu.
Dia juga mengaku belajar dengan membaca kisi-kisi soal dari Info GTK Kemendikbudristek. Soal-soal itu dia fotokopi karena dia mengaku sulit membaca materi melalui layar ponsel. “Sewaktu mau ujian saya lebih rutin lagi membaca, berdoa dan bermunajat,” ujarnya.
Sementara Ade Taufik Kurniawan, guru SMAN 1 Pamijahan kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku menanamkan sikap optimis dalam dirinya karena seleksi PPPK ini satu-satunya kesempatan karena jika dilihat dari usianya yang sudah lebih dari 35 tahun dia tidak bisa mengikuti seleksi CPNS.
“Kemudian saya banyak belajar, belajar dan terus belajar karena guru harus terus belajar mengembangkan diri,” katanya.
Dirinya juga sering berkolaborasi dengan rekan-rekannya untuk belajar bersama dan membahas soal. Ade juga mengaku sering membaca buku-buku yang terkait dengan mata pelajaran yang diampunya di perpustakaan.
Termasuk juga memperkaya literasi yang sesuai dengan kompetensi pedagogi dan juga kompetensi social dan juga berbagai studi kasus untuk memperluas pengetahuannya.
“Yang paling menarik bagaimana kita latihan membaca soal dan kita lihat inti soal itu. Prinsipnya kita lihat kata kunci dari soal-soal itu,” pungkasnya.Okz