Sekolah Tinggi Intelijen Negara Kuliah Gratis dan Jadi CPNS BIN

Ilustrasi pendidikan tinggi.
UNSPLASH/ELEMENT5 DIGITALIlustrasi pendidikan tinggi. Apakah kamu lulusan SMA/SMK/MA yang sedang mengincar kuliah gratis? Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) mungkin bisa dijadikan salah satu opsi pendidikan tinggi selanjutnya.

STIN adalah Perguruan Tinggi Kedinasan atau Sekolah Kedinasan di bawah pembinaan Badan Intelijen Nasional (BIN).

Pada penerimaan mahasiswa baru di awal 2021 lalu, STIN masuk dalam 5 besar sekolah kedinasan paling favorit.

STIN bersanding dengan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Politeknik Statistika STIS, dan Politeknik Imigrasi.

Kamu bisa mempertimbangkan mendaftar ke STIN apabila ingin langsung mendapatkan kepastian kerja usai kuliah atau bekerja di lembaga pemerintahan dengan status Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) atau CPNS.

Sekolah kedinasan ini biasanya membuka pendaftaran pada bulan Maret-April setiap tahun.

Keunggulan kuliah di STIN

STIN memiliki visi menjadi Perguruan Tinggi Intelijen bertaraf Internasional (World Class Intelligence College) yang mempunyai keunggulan dan kewibawaan dalam mendukung terwujudnya keamanan nasional.

Visi ini demi memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dengan menjunjung tinggi kode etik intelijen negara.

Dilansir dari laman resmi ptb.stin.ac.id, terdapat beberapa keunggulan yang bisa diperoleh jika kamu masuk STIN pada penerimaan mahasiswa 2021:

1. Selama kuliah, tidak dipungut biaya apapun.

2. Tinggal di asrama, mendapat konsumsi, dan seragam.

3. Setelah lulus kuliah, diangkat menjadi CPNS.

4. Fasilitas pendidikan lengkap dan modern.

5. Berkesempatan berlatih menjadi Indonesian Cyber Task Force dan ahli dalam bidang Biomedical Hazard.

6. Terakreditasi unggul oleh BAN-PT.

Syarat mendaftar kuliah di STIN

1. Warga Negara Indonesia (WNI) yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

2. Tidak pernah terlibat tindak pidana.

3. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

4. Berpendidikan minimal SMA/SMK/MA (bukan lulusan paket C) dengan ketentuan:
Lulusan SMA/SMK/MA tahun 2019 dan 2020, nilai rata-rata ijazah minimal 80 (delapan puluh)
Bagi lulusan SMA/SMK/MA tahun 2021, nilai rata-rata rapor semester 1 s/d semester 5 minimal 75 (tujuh puluh lima)

5. Belum pernah menikah dan bersedia tidak menikah selama masa pendidikan.

6. Belum pernah melahirkan (perempuan) dan belum pernah punya anak biologis (laki-laki).

7. Tidak bertato dan/atau memiliki bekas tato.

8. Tidak bertindik dan/atau memiliki bekas tindik pada bagian tubuh yang tidak lazim (perempuan).

9. Tidak bertindik dan/atau memiliki bekas tindik pada bagian tubuh manapun (laki-laki).

10. Sehat jasmani, rohani dan tidak pernah mengalami patah tulang

11. Apabila berkacamata, maksimal ukuran 1 baik + (plus) atau - (minus).

12. Tidak buta warna.

13. Tinggi badan minimal (berat badan seimbang menurut ketentuan berlaku). Untuk putra: 165 cm, sedangkan putri: 160 cm

14. Usia pada tanggal 31 Desember 2021 serendah-rendahnya 16 tahun dan tidak lebih dari 21 tahun (dibuktikan dengan Akte Kelahiran/Surat Keterangan Lahir).

15. Mendapatkan persetujuan orangtua atau wali yang dibuktikan dengan surat pernyataan orangtua/wali.

Peserta seleksi penerimaan Taruna/i STIN tidak dipungut biaya kecuali biaya mengikuti SKD. Segera hindari apabila ada pihak yang meminta biaya di luar hal yang dicantumkan.

Informasi lebih lanjut bisa diakses di laman resmi pendaftaran STIN.

Sumber: Kompas (Penulis: Ayunda Pininta Kasih)