Tjahjo Kumolo Bertemu Menhan Prabowo, Bahas Pelatihan Komponen Cadangan untuk CPNS yang Lolos

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (8/4/2021). 
     ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJAMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Selasa (21/12/2021).

Keduanya membahas mengenai pendidikan bela negara untuk para calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang telah lulus seleksi.

"Saya kekantor Pak Menhan diterima dengan Wakil Menhan, Sekjen dan dirjen- pembahasan terkait CPNS yang lulus," ujar Tjahjo .

"Sebelum mereka masuk kerja perlu pendidikan bela negara. Dan secara sukarela ikut pendidikan latihan sebagai komponen cadangan," lanjutnya.

Tjahjo menuturkan, kemungkinan pelatihan itu bisa terselenggara pada awal 2022.

Saat ini kedua kementerian sedang mempersiapkan realisasinya.

"Saya dan Pak Prabowo setuju mengenai pentingnya para ASN mengikuti pendidikan bela negara dan ikut latihan komponen cadangan," katanya.

Rencananya waktu pelatihan/pendidikan maksimal dilakukan selama dua pekan.

Sebelumnya, pada 2020 lalu, wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, program pendidikan bela negara yang diinisiasi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bukan merupakan pendidikan militer.

“Itu bukan pendidikan militer, tapi bela negara. Bela negara itu bukan militer, nanti kesannya itu militerisasi,” kata Trenggono dalam sebuah wawancara radio.

Rencananya, Kemenhan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam mewujudkan program tersebut.

Trenggono mengatakan, bela negara tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa, tetapi ditujukan untuk semua warga negara.

“Sebenarnya tidak hanya untuk mahasiswa, semua milenial termasuk yang dewasa pun harus punya jiwa bela negara. Karena kita ini di Indonesia harus ada yang kita banggakan di kancah internasional, kebanggaan kita sebagai warga bangsa,” tutur dia.kompas