Para guru honorer yang tidak lolos PPPK 2021 mulai diberikan warning untuk hengkang dari sekolah induknya.
Heti pun salah satu dari sekian guru honorer yang diminta untuk tidak bekerja lagi.
"Saya juga disuruh Kepsek mundur, tetapi saya menolak. Saya akan mundur kalau ada surat resmi pemberhentian," kata Heti , Senin (17/1).
Guru di SDN 8 Kota Cilegon ini bahkan tidak takut ketika kepseknya mengancam tidak akan menggajinya.
Bagi Heti, setiap pemberhentian harus ada alasan jelas.
Kasus lain dialami guru-guru honorer beberapa kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat.
Mereka sudah diminta menandatangani surat pengunduran diri.
"Saya hampir setiap hari waswas kalau terima WhatsApp dari kawan-kawan. Takut kalau teman-teman melapor mereka diminta mengundurkan diri," terangnya.Hal yang membuat Heti heran, para kepsek itu seolah-olah tidak pernah menggunakan tenaga guru honorer.
Para kepsek itu lupa kalau mereka lah yang merekrut guru honorer.
"Jangan karena mau ada guru PNS dan PPPK 2021, guru honorer didepak," ucapnya.
Dia mengaku sedih ketika mengetahui yang didepak banyak guru honorer tua.
Guru-guru honorer tua ini kemudian memburu sekolah swasta yang saat ini kekurangan pendidik pascaseleksi PPPK guru tahap 2.
"Guru-guru senior terpaksa mengais rezeki di sekolah swasta. Hancur hati saya," ucapnya.
Heti pun mendesak pemerintah mencarikan solusi bagi para guru honorer yang tidak lolos PPPK. Mereka sudah lulus passing grade, tetapi karena formasinya terbatas akhirnya tidak lolos PPPK. (esy/jpnn)