Seleksi PPPK Guru Tahap 3 Membuat Honorer Tidak Mau Meninggalkan Daerahnya hanya Demi PPPK

 Seleksi PPPK Guru Tahap 3 Membuat Honorer Tidak Mau Meninggalkan Daerahnya hanya Demi PPPK

Ketua Paguyuban GTT PTT Kabupaten Kebumen Musbihin (jas hitam) berjuang mendapatkan formasi PPPK 2022 untuk guru PAI. Foto dokumentasi pribadi 

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mengisyaratkan seleksi PPPK guru tahap 3 tetap digelar.

Pelaksana tugas (Plt) Asdep Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur KemenPAN-RB Katmoko Ari Sambodo bahkan menegaskan, optimalisasi tidak dilakukan di tahap ketiga. Namun, setelah seleksi ketiga selesai.

Pernyataan ini membuat guru honorer usia 35 tahun ke atas yang sudah lulus passing grade gundah gulana. 

"Sedih sekali kalau harus ikut tes PPPK guru tahap 3. Itu kan sifatnya nasional, lintas kabupaten/kota dan provinsi," keluh Ketua Paguyuban Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap (GTT/PTT) Kabupaten Kebumen, Musbihin, Selasa (11/1).

Dia menyebutkan di Kabupaten Kebumen untuk formasi guru pendidikan agama Islam (PAI) sudah habis di tahap 1 dan 2 karena hanya 24. Jalan satu-satunya mendaftar di kabupaten tetangga.

Musbihin malah takut lolos di kabupaten tetangga karena harus meninggalkan daerah tercinta Kebumen Beriman hanya deni sebuah pekerjaan PPPK.

"Daripada mendaftar seleksi PPPK guru tahap 3 di daerah lain, saya tetap berjuang mendapatkan formasi 2022 saja. Semoga ada formasi GPAI di Kabupaten Kebumen," terangnya.

Musbihin menyampaikan rata-rata guru honorer yang lulus passing grade PPPK tahap 1 dan 2, tetap tidak lolos formasi masih pikir-pikir ikut tes lagi

Salah satu pertimbangan mereka harus pindah ke daerah lain, sementara mereka sudah punya kehidupan sendiri di daerahnya.

"Ya kan usia kami gak muda lagi. Tolonglah dipikirkan bagaimana nasib kami bila harus pindah ke daerah lain," pungkas Musbihin. (esy/jpnn)