8 Tes dan Seleksi Masuk Sekolah Kedinasan Bisa Jadi CPNS

Infografis sekolah kedinasan 2021
Daftar sekolah kedinasan dengan ikatan dinas dan CPNS, ini tes dan seleksi masuknya. Foto: detik/Fuad Hasim
Penerimaan mahasiswa baru sekolah kedinasan dibuka sekitar Maret hingga awal April setiap tahunnya. Sebelum pendaftaran, kamu bisa menyiapkan diri untuk berbagai jenis tes masuk dan seleksi sekolah kedinasan.

Berbagai sekolah kedinasan di Indonesia umumnya menyediakan kuliah gratis bagi mahasiswa atau taruna-taruni. Beberapa di antaranya diperuntukkan untuk mahasiswa jalur reguler atau pembibitan, beberapa lainnya menetapkan pembebasan uang kuliah untuk setiap mahasiswa. Sejumlah sekolah kedinasan juga menyediakan fasilitas asrama, uang saku, laundry, makanan, dan seragam.

Para mahasiswa atau taruna di berbagai sekolah kedinasan juga mendapat ikatan dinas atau posisi sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) setelah kelulusan. Untuk mengantisipasi persaingan yang ketat, persiapkan diri untuk sejumlah tes seleksi di sekolah kedinasan berikut.

Jenis tes dan seleksi sekolah kedinasan

1. Seleksi administrasi

Seleksi administrasi merupakan bagian dari tahap awal penyaringan pendaftaran di penerimaan mahasiswa atau taruna baru sekolah kedinasan. Agar lolos seleksi administrasi, peserta wajib memenuhi dan mengupload syarat umum serta khusus. Contoh, beberapa seleksi penerimaan calon taruna sekolah kedinasan mensyaratkan tinggi minimal, berat badan maksimal, serta tidak memiliki tato.

Sementara itu, Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Politekni Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) menggunakan nilai UTBK SBMPTN sebagai bagian dari tahap seleksi mahasiswa baru. Syarat dokumen pendaftaran PKN STAN tahun lalu mencakup KTP/KK/surat keterangan, foto, ijazah atau rapor semester, dan akta kelahiran.

2. Seleksi kompetensi dasar

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) merupakan salah satu seleksi tahap pertama berbasis komputer dalam tes masuk sekolah kedinasan. Seperti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), soal SKD sekolah kedinasan terbagi atas kelompok Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Beberapa sekolah tinggi kedinasan yang menerapkan SKD yaitu Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG), Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Politeknik Transportasi Darat Indonesia- Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI STTD), dan Politeknik Siber dan Sandi Negara (SSN)

Pendaftaran SKD umumnya dibuka satu pintu melalui portal https://sscasn.bkn.go.id lalu pilih menu Sekolah Kedinasan atau di portal https://dikdin.bkn.go.id.

3. Seleksi kompetensi bidang

Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) merupakan seleksi lanjutan setelah SKD. SKB menilai pengetahuan terkait bidang ilmu di perguruan tinggi kedinasan bersangkutan. Contoh, pelamar Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) mengerjakan SKB dengan materi fisika, matematika, dan bahasa Inggris.

SKB juga dapat dikenal dengan nama berbeda di sekolah kedinasan lain. Contohnya seperti Tes Kemampuan Bidang atau Tes Kompetensi Akademik dengan materi seperti matematika, bahasa Inggris, dan pengetahuan umum.

4. Tes kesehatan dan kebugaran

Tes kesehatan di penerimaan mahasiswa atau taruna baru sekolah kedinasan dapat dilakukan di awal tahap seleksi lanjutan bersama penyelenggaraan SKD maupun di akhir rangkaian seleksi bersama pemantauan akhir (pantukhir). Di beberapa sekolah kedinasaan, tes kebugaran dilakukan bersama tes kesamaptaan.

Beberapa sekolah kedinasan yang menyelenggarakan tes kesehatan di seleksi masuk yaitu Politeknik Statistika STIS, PKN STAN, Politeknik Imigrasi (Poltekim), Politeknik Ilmu Pemasyarakatan ( Poltekip), STMKG, dan STIN. Di STIN, tes ini dikenal dengan nama tes kesehatan fisik dan jiwa. STIN juga mengatakan tes kesehatan gigi pada seleksi tahun lalu.

5. Tes psikologi

Tes psikologi, asesmen psikologi, seleksi psikologi, atau psikotes di sekolah kedinasan umumnya menilai kondisi psikologi, integritas, dan kejujuran calon mahasiswa atau taruna baru. Sejumlah sekolah kedinasan yang menggunakan seleksi dengan tes ini yaitu STIN, PKN STAN, Politeknik Statistika STIS, Politekni Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun, Poltekip, Poltekim, dan Politeknik SSN.

Seleksi psikologi di Poltekim dan Poltekip dikenal sebagai Seleksi Tulis Psikotes dan Wawancara Psikotes. Sementara itu, tahap tes psikologi di Politeknik SSN dikenal sebagai Seleksi Psikologi dan Wawancara Clearance Test and Mental Ideology (CT/MI).

6. Tes matematika

Tes matematika salah satunya diterapkan di Politeknik Statistika STIS dan STMKG. Tes matematika pada Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) STIS dilaksanakan bersama psikotes sebagai bagian dari Seleksi Tahap II setelah SKB dan sebelum tes kesehatan dan kebugaran.

Sementara itu, tes matematika meurpakan bagian dari SKB di sekolah kedinasan STMKG. SKB di STMKG digelar sebelum tes kebugaran, tes kesehatan, dan wawancara.

7. Tes kesamaptaan dan kebugaran

Tes kesamaptaan adalah tes kemampuan dan kesiapan fisik dalam berkegiatan. Tes kesamaptaan dan kebugaran dapat mencakup tes lari, push up, sit up, pull up, shuttle run, renang an lain-lain.

Beberapa sekolah kedinasan dengan tes kesamaptaan yaitu Politeknik SSN, Poltekim, dan Poltekip. Jenis tes kesamaptaan yang diujikan berbeda-beda di tiap sekolah kedinasan.

8. Wawancara

Tahap wawancara umumnya dapat dilaksanakan secara luring, daring, serta campuran. Wawancara dapat berlangsung 15-30 menit untuk setiap peserta. Umumnya, pertanyaan yang diajukan menggali potensi dan komitmen calon taruna atau calon mahasiswa sekolah kedinasan.

Tahap wawancara menjadi bagian seleksi di antaranya di STIN, STMKG, PKN STAN, Poltekim, Poltekip, PPI Madiun, dan Politeknik SSN.

Sejumlah sekolah kedinasan juga memiliki tes lainnya dalam penentuan akhir calon mahasiswa atau taruna yang lolos seleksi masuk. Contoh, Poltekim dan Poltekip menerapkan seleksi wawancara, pengamatan fisik, dan keterampilan (WPFK). Semangat mempersiapkan diri di tes dan seleksi sekolah kedinasan, ya!

(twu/row)detik