Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru tahap I yang diseleksi tahun 2021.
Ilustrasi guru Sebanyak 106 pemerintah daerah (Pemda) telah menyelesaikan Nomor IndukJumlah ini tercatat sampai 23 Maret 2022 dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa waktu ke depan. Ratusan pemda itu tersebar dari wilayah barat hingga timur Indonesia.
Penyelesaian nomor induk pegawai merupakan salah satu tahapan dari rangkaian program rekrutmen satu juta guru PPPK tahun 2021.
Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencatat sebanyak 293.860 guru telah dinyatakan lulus seleksi dan memperoleh formasi sehingga berhak memperoleh nomor induk.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril mengapresiasi partisipasi aktif dari seluruh pemda yang konsisten mengajukan kuota guru PPPK setiap tahun.
Menurut Iwan, partisipasi aktif tersebut menunjukkan komitmen dari para pemda yang ingin meningkatkan mutu pendidikan melalui perbaikan kualitas tenaga pendidik.
Guru-guru honorer yang memiliki kompetensi didukung untuk mengikuti seleksi guru PPPK.
"Kami berterima kasih atas dukungan dari seluruh pemerintah daerah untuk pengangkatan dan pembagian SK kepada guru - guru di daerah seluruh Indonesia. Kami percaya para guru yang telah menjadi ASN PPPK akan membawa perubahan signifikan dalam kualitas pendidikan di daerah tempat mereka bertugas," ucap Iwan dalam keterangan resminya, Kamis (31/3/2022).
Iwan menjelaskan, seleksi guru PPPK akan dilanjutkan di tahun ini dengan total kebutuhan 970.410 formasi.
Dengan manfaat yang diperoleh, kami berharap para guru honorer lainnya dapat berpartisipasi dalam seleksi ini. Kami ingin kesejahteraan dan kualitas para tenaga pendidik di Indonesia ke depan semakin membaik," jelas Iwan.
Pemda antusias ajukan kuota guru PPPK
Kepala Dinas Pendidikan Jember, Jawa Timur, Sukowinarno menjelaskan setiap tahun seleksi Aparatur Sipil Negara PPPK disambut antusias para guru honorer.
Pemerintah Kabupaten Jember juga konsisten mengajukan kuota agar para guru dapat mengikuti seleksi.
"Dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat. Ini menyangkut program 1 juta guru di seluruh Indonesia dari Kemendikbud Ristek," tutur dia
Menurut Sukowinarno, saat ini Jember mengalami kekurangan guru.
Oleh sebab itu, Dinas Pendidikan mengusulkan penambahan jumlah guru sebanyak 3.671 orang pada 2021.
Usulan tersebut disetujui Kemendikbud Ristek.
"Guru PPPK secara umum membantu pemerintah daerah, baik dari tenaga guru maupun non-guru," tegas dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Jawa Tengah, Yuni Ambarwati menambahkan, seleksi guru PPPK akan semakin meningkatkan kualitas dunia pendidikan karena mencetak guru-guru yang kompeten.
"Dengan seleksi ketat yang diselenggarakan langsung Kemendikbud Ristek akan mendapatkan guru PPPK yang kompeten dan sudah berpengalaman mengajar sehingga akan sangat baik bagi dunia pendidikan, khususnya bagi peserta didik," ucap Yuni.
Program seleksi guru PPPK merupakan salah satu upaya Kemendikbud Ristek bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta Pemda untuk menghasilkan guru-guru terbaik.
Salah satu tujuan seleksi ini adalah memenuhi kebutuhan guru di Indonesia. Jumlah guru ASN saat ini masih jauh di bawah standar.
Program ini memberikan beberapa manfaat kepada para guru honorer.
Pertama, perubahan status dari honorer menjadi guru PPPK.
Kedua, jaminan kesejahteraan ekonomi bagi guru PPPK, yang meliputi gaji pokok golongan IX atau setara IIIA PNS sebesar Rp 2.966.500 ditambah berbagai tunjangan.
Dengan perubahan status tersebut, mereka juga dapat mengikuti program peningkatan kompetensi dan sertifikasi. Peningkatan kompetensi sangat penting dalam jaminan ekonomi, karier jangka panjang, serta kualitas pengajaran yang diterima oleh pelajar Indonesia.kompas