Ternyata, para guru lulus PG ini makin banyak dibebankan dengan sumbangan dana perjuangan.
Alasannya, jadwal seleksi PPPK 2022 harus dikawal ke pusat dan tidak cukup dengan lobi-lobi di daerah.
'Sekarang nih karena jadwal seleksi PPPK 2022 motor-motor, akhirnya bahyak forum minta sokongan dana untuk pengawalan ke Jakarta. Bukan hanya guru lulus PG, tetapi juga honorer yang belum jelas nasibnya," kata Wakil Ketua forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) Hasna , Kamis (8/9).
Perilaku para pengurus forum tersebut, menurut Hasna, membuat kondisi honorer makin tertekan.
Sebab, cukup banyak guru lulus PG yang sudah diberhentikan kepala sekolahnya.
Hasna mengaku tidak tega melihat nasib honorer. Untuk mendapatkan hak-haknya diangkat menjadi PPPK masih disodorkan dengan permintaan uang sumbangan.
"Kasihan sekali nasib honorer, terus dimanfaatkan. Ya, Allah kapan ada orang-orang yang baik hati dan tulus memperjuangkan hak guru dan honorer lainnya tanpa mencari keuntungan," ucapnya.
Dia pun mengimbau agar seluruh honorer yang tengah berjuang mendapatkan status sebagai aparatur sipil negara (ASN) untuk berani bersuara.
Memang, sumbangan untuk forum wajar. Namun, jika itu sudah memberatkan sebaiknya bersuara. Jangan hanya diam dan dimanfaatkan pengurus forum yang ingin cari keuntungan pribadi.
Dia mengingatkan di era digital semua bisa terpantau lewat live streaming.
Apakah benar pengurus forum itu ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), DPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"Seluruh honorer bisa lihat kok secara live. Ada jejak digitalnya," tegasnya.
Jadi, lanjut Hasna, guru lulus PG dan honorer lainnya bisa tahu sampai di mana perjuangan pengurus forum ke pusat dan daerah.
Bukan hanya foto, tetapi ada video sehingga tidak ada dusta di antara honorer.
Hasna mengingatkan berjuang berarti siap mengobarkan materi dan energi serta pemikiran untuk mendapatkan hasil maksimal, bukan zonk. (esy/jpnn)