Total guru yang lolos seleksi PPPK 2021 seluruhnya berjumlah 293.860 pelamar, sedangkan yang sudah terbit NI berjumlah 284.536 orang.
Namun begitu, Kemendikbudristek tetap menjamin seleksi guru PPPK pada 2022 ini masih tetap ada dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Hal itu diungkapkan Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Prof Dr Nunuk Suryani MPd, dalam Sapa GTK Eps 8 berjudul "Wujudkan Guru Berkualitas melalui Seleksi Guru ASN PPPK" yang tayang di kanal YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Menurut Nunuk Suryani, pada pelaksanaan seleksi PPPK 2021 lalu pihak Kemendikbudristek telah meluluskan sebanyak 293.860 guru dan mendapatkan formasi.
Dari jumlah itu, Nunuk Suryani menguraikan lagi, sebanyak 249.468 guru atau sekitar 85% sedang dalam proses penerbitan SK PPPK dari pemerintah daerah (pemda).
Sedangkan 12% atau sebanyak 35.068 orang guru yang sudah terbit NI PPPK, menurut Nunuk Suryani, masih menunggu pengangkatan pemda.
Meski Kemendikbudristek telah meluluskan 293.860 guru pada seleksi PPPK 2021, namun Nunuk Suryani mengakui kalau hal itu masih menyisakan pekerjaan rumah bersama.
Sebab menurut Nunuk Suryani, masih ada 193.954 guru yang lulus seleksi pada rekrutmen PPPK 2021, namun belum mendapatkan formasi.
"Inilah PR kita bersama yang akan kita selesaikan di tahun ini dan tahun depan, insyaallah," ujar Nunuk Suryani dikutip dari kanal YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI yang tayang pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Nunuk Suryani juga menyebutkan bahwa total kebutuhan guru secara nasional sampai 2023 mendatang --termasuk guru agama, mencapai 2.407.784 orang.
Total kebutuhan guru secara nasional itu, menurut Nunuk Suryani, sudah bisa terpenuhi dengan adanya:
1. guru ASN (PNS dan PPPK) sebanyak 1.324.118, namun hanya 1.239.767 yang memenuhi beban kerja --sudah termasuk 293.860 guru yang lulus seleksi PPPK 2021.
2. guru non-ASN sebanyak 724.029, namun hanya 490.489 yang memenuhi beban kerja --termasuk 121.659 guru di sekolah negeri lulus passing grade)
3. Total kekosongan guru ada 679.279 yang seharusnya dapat diisi oleh:
- 84.351 kelebihan guru ASN
- 233.540 kelebihan guru honorer
- 70.033 DPK
- 39.393 guru swasta lulus passing grade
- 251.962 PPG Pra Jabatan
"Inilah yang nanti akan kita lakukan redistribusi untuk kelebihan guru ASN," kata Nunuk Suryani.
Dalam diskusi daring itu, Nunuk Suryani juga membeberkan kekosongan tenaga guru mata pelajaran (mapel) dan masih dibutuhkan saat ini.
Berikut rincian 10 mapel yang mengalami kekosongan guru dan dibutuhkan oleh Kemendikbudristek:
1. Guru kelas 29%
2. Penjasorkes 15%
3. TIK 14%
4. Bimbingan Konseling 9%
5. Agama Kristen 7%
6. Seni Budaya 5%
7. Agama Katolik 5%
8. PPKN 2%
9. Bahasa Indonesia 2%
10. Sejarah 2%
Nunuk Suryani juga menyampaikan harapannya terkait penempatan guru PPPK pada 2022 ini.
"Harapannya di bulan Oktober ini sudah dimulai penempatan sampai di awal November 2022, yaitu penempatan guru lolos passing grade (hasil seleksi PPPK 2021)," kata Nunuk Suryani.
Bersamaan dengan itu, Kemendikbudristek juga akan menyiapkan segala perangkat yang dibutuhkan untuk seleksi penilaian kesesuaian, yang akan dilaksanakan sejalan dengan penempatan guru lulus passing grade.
Dalam kesempatan itu, Nunuk Suryani juga meminta kepada para guru non-ASN yang belum mendapatkan kesempatan untuk tetap tenang dan tidak usah khawatir.
Menurut Nunuk Suryani, pihak Ditjen GTK Kemendikbudristek terus berupaya untuk terus mempersiapkan seleksi guru PPPK dengan baik.
"Jika masih tersedia formasi guru PPPK di Desember, maka akan diselesaikan dengan seleksi tes. Jadi buat bapak-ibu guru non-ASN yang belum mendapatkan kesempatan, jangan khawatir," pinta Nunuk Suryani.
"Kita lagi mempersiapkan semuanya dan berkolaborasi agar pelaksanaan seleksi ASN dapat berjalan dengan baik," pungkas Nunuk Suryani.***
Editor: Cadavi Lasena
Sumber: YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI