Jumlah tenaga guru yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan pada 10 mapel ini, menurut Kemendikbudristek, angkanya lumayan banyak: 679.279 orang!
Kemendikbudristek menaruh harapan besar pada seleksi PPPK 2022, di mana salah satunya untuk mengisi kekosongan guru pada 10 mapel.
Di dalam artikel ini disebutkan rincian 10 mapel yang kekurangan guru menurut Kemendikbudristek.
Adapun masalah kekosongan guru pada 10 mapel itu, diungkapkan langsung oleh Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Prof Dr Nunuk Suryani MPd, ketika membuka diskusi daring di kanal YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI pada Rabu, 5 Oktober 2022.
“Meskipun kita ada guru yang berlebih, namun ada pula kekosongan guru karena banyak yang harus diredistribusi,” kata Prof Nunuk Suryani pada diskusi dalam rangka Hari Guru Sedunia tersebut.
Dalam diskusi diskusi tersebut Nunuk Suryani mengungkapkan tentang hasil seleksi guru PPPK 2021,
Menurut Nunuk Suryani, pada pelaksanaan seleksi PPPK 2021 lalu pihak Kemendikbudristek telah meluluskan sebanyak 293.860 guru dan mendapatkan formasi.
Dari jumlah itu, Nunuk Suryani menguraikan lagi, sebanyak 249.468 guru atau sekitar 85 persen sedang dalam proses penerbitan SK PPPK dari pemerintah daerah (pemda).
Sedangkan 12 persen atau sebanyak 35.068 orang guru yang sudah terbit NI PPPK, menurut Nunuk Suryani, masih menunggu pengangkatan pemda.
Meski Kemendikbudristek telah meluluskan 293.860 guru pada seleksi PPPK 2021, namun Nunuk Suryani mengakui kalau hal itu masih menyisakan pekerjaan rumah bersama.
Sebab menurut Nunuk Suryani, masih ada 193.954 guru yang lulus seleksi pada rekrutmen PPPK 2021, namun belum mendapatkan formasi.
Di sisi lain, Nunuk Suryani juga memaparkan tentang peta kebutuhan guru –termasuk guru agama– sampai pada 2022/2023, di mana jumlahnya mencapai 2.407.784 orang.
Total kebutuhan guru mulai terpenuhi dengan tersedianya guru Aparatur Sipil Negara (ASN), kata Nunuk Suryani.
Untuk diketahui, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN menyebut dua jenis ASN, yakni Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Nah, tenaga guru ASN yang tercatat di Kemendikbudristek dan Kementerian Agama (Kemenag), saat ini terdiri dari PNS dan PPPK.
Menurut Nunuk Suryani, jumlah guru ASN baik PNS maupun PPPK saat ini totalnya berjumlah 1.324.118 orang.
Namun menurut Nunuk Suryani lagi, dari 1.324.118 guru ASN itu tidak seluruhnya memenuhi beban kerja, tetapi hanya 1.239.767 guru ASN saja yang memenuhi beban kerja –termasuk 293.860 kelulusan PPPK 2021.
“Dari jumlah itu, bisa kita lihat bahwa ada (84.351 guru ASN) yang menumpuk di satuan-satuan pendidikan tertentu. Mereka ini nanti akan kita redistribusi,” kata Nunuk Suryani.
Begitupun dengan guru non-ASN atau honorer yang jumlahnya saat ini mencapai 724.029 orang, menurut Nunuk Suryani, terjadi pula penumpukan di satuan-satuan pendidikan tertentu.
“Tenaga guru non-ASN yang memenuhi beban kerja hanya 490.489 orang. Itupun sudah termasuk 121.659 guru honorer yang mencapai passing grade pada seleksi PPPK 2021. Artinya ada kelebihan 233.540 guru honorer,” sebut Nunuk Suryani
Kendati di kondisi tertentu ada surplus guru, namun Nunuk Suryani mengakui bahwa terjadi pula kekosongan guru yang jumlahnya mencapai 679.279 orang!
“Meski ada (jumlah guru) berlebih namun ada pula kekosongan, karena banyak yang harus diredistribusi,” jelas Nunuk Suryani.
Berikut daftar 10 mapel yang mengalami kekosongan guru:
1. Guru kelas 29 persen
2. Penjasorkes 15 persen
3. TIK 14 persen
4. Bimbingan Konseling 9 persen
5. Agama Kristen 7persen
6. Seni Budaya 5 persen
7. Agama Katolik 5 persen
8. PPKN 2 persen
9. Bahasa Indonesia 2 persen
10. Sejarah 2 persen
Itulah daftar 10 guru mapel yang mengalami kekosongan dan menurut Nunuk Suryani, harus segera diadakan baik oleh Kemendikbudristek maupun Kemenag.***
Editor: Randi Manangin/portalsulut