Menpan RB telah melaksanakan rapat percepatan untuk honorer atau tenaga non ASN agar mengurangi permasalahan honorer melalui rekrutmen PPPK 2022.
Rapat percepatan tenaga honorer atau non ASN tersebut juga turut hadir Bima Haria Wibisana sebagai Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Minggu 11 September 2022.
"Ini sudah saya pelajari, kalau lihat time table-nya, ini cukup mepet waktunya, harus tuntas persiapannya karena jelang akhir September 2022 sudah harus rekrutmen PPPK," ujar Menpan RB.
Menpan RB bahkan meminta kepada seluruh jajarannya untuk bisa meningkatkan kinerjanya dalam penyelesaian honorer atau tenaga non ASN tersebut.
"Kita harus melipatgandakan kecepatan bekerja. Termasuk kita perkuat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan pemerintah daerah," ucap Menpan RB.
Menpan RB pun menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang berfokus untuk menyiapkan rekrutmen PPPK 2022 terutama untuk tenaga kesehatan.
Menpan RB menilai bahwa dengan mengangkat honorer atau tenaga kesehatan menjadi ASN dapat memperkuat salah satu bentuk layanan dasar bagi warga negara Indonesia.
Menpan RB juga menjelaskan bahwa honorer tenaga kesehatan sangat berperan penting dalam mendukung program prioritas dari Presiden Jokowi.
Beberapa program prioritas yang dibantu oleh tenaga kesehatan tersebut yaitu seperti soal kemiskinan, kesehatan.
"Seperti soal kemiskinan, beririsan dengan kesehatan, juga yang pasti soal penurunan prevalensi stunting, penurunan angka kematian ibu dan bayi, dan sebagainya," ucap Menpan RB.
Maka dari itu, pemerintah perlu bertindak cepat terhadap persoalan honorer terutama tenaga kesehatan non ASN agar dapat disampaikan secara terbuka dan transparan kepada masyarakat.
"Maka kita harus bekerja cepat dan tepat, karena soal tenaga kesehatan non ASN yang dilakukan pemerintah harus disampaikan secara transparan dan terbuka kepada masyarakat," ucap Menpan RB.
Dengan demikian, Kementerian PANRB akan memberikan solusi penataan honorer atau tenaga non ASN kesehatan melalui percepatan dalam hal validasi data.
Dalam hal ini salah satunya yaitu pemerintah akan menyiapkan kebijakan afirmasi bagi honorer atau tenaga non ASN serta mekanisme seleksi yang akan dilakukan.
"Misalnya soal afirmasi, diprioritaskan kepada honorer atau tenaga non ASN yang nanti dihitung dari masa kerja dan usia. Validasi data juga kita pastikan lagi, maksimal awal pekan ini sudah tuntas," jelas Menpan RB.
Dengan adanya pernyataan tersebut, honorer atau tenaga non ASN yang hendak mendapatkan afirmasi tersebut tentu akan memiliki keuntungan pada saat rekrutmen ASN di tahun 2022 ini.
Namun, bagi honorer atau tenaga non ASN selain kategori tersebut pemerintah belum menyebutkan secara rinci apakah ada program afirmasi dalam pengangkatan menjadi ASN di tahun 2022 tersebut.***
Editor: Kamaludin
Sumber: PANRB